Rengat (ANTARA) - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Riau Social WordIndragiri Hulu Justin Panjaitan meminta PT Pertamina mengawasi operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) CODOdi Bunga Tanjung Puncak Selasih Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu.
"Pasalnya, rendahnya pelayanan di SPBU dan diduga terjadi manipulasi ukuran BBM," kata Justindi Rengat, Sabtu.
Selain itu, antrean kendaraan yang tidak teratur, keluar masuk kendaraan pelanggan kurang tertata dengan baik, termasuk kebersihan SPBU terkesan terabaikan.
Bukan itu saja, penting pengawasan dari instansi terkait dan penegak hukum karena ada indikasi pihak manajemen SPBU memanipulasi jumlah BBM yang dibeli pelanggan tidak sesuai dengan ukuran.
"Ini didasari ada dugaan manajemen SPBU CODO tersebut merubah ukuran di dispenser tidak sesuai ukuran standar," ujarnya
Akibatnya, BBM yang keluar dari dispenser dan masuk ke dalam kendaraan konsumen tidak sesuai jumlahyang dibeli. Hal ini disebabkan dispenser SPBU yang sudah disegel terindikasi diubah secara manual oleh manajemen SPBU."Ini adalah pelanggaran hukum," kata Justin yang juga sebagai advokad di Inhu yang terkenal vokal.
Berkaitan dengan itu, Justin P menegaskan bahwa berdasarkan data yang ada, pihak SPBU dapat diduga melanggar Undang - Undang Perlindungan Konsumen danKUHPidana.
Berkaitan dengan hal tersebut, Manajemen SPBU CODO 13.293.625 Puncak Selasih, Rengat Barat, Hega setelah dikonfirmasi mengakui telah ada perubahan sedikit pada dispenser yang sudah disegel.
"Ini terjadi pada beberapa waktu lalu, saya mengakui melakukan itu," sebutnya.
Salah satu warga Inhu Wandi dan Sarman menyebutkan, jika benar pihak SPBU CODO 13.293.625 mengubah secara manual atau digital dispenserSPBU adalah melanggar aturan.
"Ini perlu ditelusuri, agar tidak merugikan masyarakat," pintanya.