BPS Kalimantan Timur perkirakan produksi beras 125.227 ton sampai akhir 2023

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, kaltim

BPS Kalimantan Timur perkirakan produksi beras 125.227 ton sampai akhir 2023

Gerakan menanam padi serentak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kaltim, pada Juli 2023. (ANTARA/M Ghofar)

Samarinda (ANTARA) - Produksi beras di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2023 diperkirakan mencapai 125.227 ton, yang berasal dari produksi Januari-September sebanyak 116,83 ribu ton ditambah potensi Oktober-Desember sebesar 8,4 ribu ton.

"Beras ini merupakan hasil konversi padi petani sepanjang 2023 yang diprakirakan sebanyak 215,29 ribu ton gabah kering giling (GKG)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kaltim, Rabu.

Produksi beras pada 2023 sebanyak 125,23 ribu ton tersebut mengalami penurunan sebesar 14,04 ribu ton atau sebesar 10,08 persen, dibandingkan produksi beras pada 2022 yang sebesar 139,27 ribu ton.

Sementara, produksi GKG mengalami penurunan 24,13 ribu ton atau 10,08 persen dibandingkan 2022 yang 239,42 ton GKG.

Produksi padi tertinggi pada 2022 dan 2023 terjadi pada Maret yang 60,67 ribu ton GKG, sementara produksi padi terendah pada 2023 diperkirakan terjadi di Desember yang 0,81 ribu ton GKG.

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu.

Ia merinci per September 2023, Kaltim memproduksi sebanyak 200,85 ribu ton gabah kering giling (GKG) dengan sumbangan terbanyak dari tiga kabupaten, yakni Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

Di periode Januari-September ini, Kabupaten Kutai Kartanegara memproduksi sebanyak 106,41 ribu ton, Penajam Paser Utara 44,12 ribu ton, dan Kabupaten Paser 26,37 ton GKG.

Ia mengatakan produksi padi per September sebanyak 200,85 ribu ton GKG tersebut mengalami penurunan 9,97 ribu ton GKG atau 4,73 persen, dibandingkan Januari-September 2022 yang 210,81 ribu ton GKG.

Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah, terutama pada wilayah sentra seperti Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Kutai Barat," kata Yusniar.

Baca juga: Dukung petani, Ketua Kadin Inhil borong beras organik Desa Kuala Sebatu

Baca juga: 3.500 ton beras impor asal Kamboja tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang