Pemerintah perkuat stabilitas pangan untuk jaga tingkat inflasi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, pangan

Pemerintah perkuat stabilitas pangan untuk jaga tingkat inflasi

Arsip foto - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu saat ditemui di DPR RI di Jakarta, Selasa (30/5/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah memperkuat stabilitas pangan untuk menjaga tingkat inflasi.

Salah satu penyumbang terbesar inflasi pada September yang sebesar 2,28 persen (year-on-year/yoy) adalah komoditas beras. Untuk itu, pemerintah secara cepat merespons kecukupan pasokan melalui impor beras sebagai bentuk antisipasi pergerakan harga yang meningkat.

"Komponen inflasi harga bergejolak (volatile food/VF) juga masih melanjutkan tren meningkat, terutama didorong oleh naiknya harga beras akibat dampak El Nino. Presiden telah menginstruksikan penambahan impor beras sebesar 1 juta ton guna memperkuat cadangan beras nasional,” kata Febrio dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Inflasi harga bergejolak pada September tercatat sebesar 3,62 persen yoy, naik dari angka Agustus sebesar 2,42 persen yoy.

Selain menjaga pasokan beras, pemerintah juga melakukan upaya lain untuk menjaga stabilitas pangan, misalnya melalui berbagai kegiatan operasi pasar dan menggelar pangan murah di berbagai daerah.

"Program bantuan pangan nontunai yang telah mulai digulirkan bulan ini juga diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan menahan kenaikan harga pangan,” ujar Febrio.

Di sisi lain, meski beras memberikan andil besar pada inflasi September, tingkat inflasi bulan ini lebih rendah dari catatan inflasi Agustus sebesar 3,27 persen yoy.

Penurunan tersebut didorong oleh perlambatan inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price/AP) dan inflasi inti. Inflasi komponen harga diatur pemerintah mengalami penurunan tajam sejalan dengan berakhirnya base effect penyesuaian harga BBM pada September 2022 lalu.

Kendati demikian, pemerintah akan tetap mewaspadai tekanan terhadap harga BBM nonsubsidi, seiring dengan tren kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini.

Diketahui, BPS mencatat inflasi tahunan September 2023 sebesar 2,28 persen. Adapun inflasi bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2023 sebesar 0,19 persen dan inflasi year-to-date (ytd) sebesar 1,63 persen.

Baca juga: Bikin pameran pertanian, PDI Perjuangan ingin jadi penggerak kedaulatan pangan

Baca juga: Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Bengkalis dimeriahkan panen cabe