Meksiko kirim 1.500 personel pasukan gabungan ke wilayah selatan yang dikuasai geng

id Berita hari ini, berita riau antara,Meksiko, pasukan

Meksiko kirim 1.500 personel pasukan gabungan ke wilayah selatan yang dikuasai geng

Arsip - Pasukan Garda Nasional berjaga-jaga usai kerusuhan di Almoloya de Juarez, Meksiko, Kamis (5/1/2023). Kerusuhan terjadi setelah pasukan keamanan Meksiko menangkap Ovidio Guzman, yang merupakan anak gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman. (ANTARA FOTO/Arturo Hernandez / Grup Eyepix via Reuters/rwa)

Meksico City (ANTARA) - Pemerintah Meksiko mengerahkan lebih dari 1.500 personel pasukan gabungan, termasuk Garda Nasional, tentara, dan polisi, ke daerah selatan negara itu pada Senin (25/9) untuk meningkatkan keamanan di wilayah yang semakin dicengkeram oleh kejahatan terorganisasi.

"Gugus tugas tersebut dikerahkan ke wilayah Frontera Comalapa di negara bagian perbatasan, Chiapas, “untuk menjamin perdamaian,” demikian diumumkan pemerintah federal dan negara bagian melalui pernyataan bersama.

Keputusan pemerintah Meksiko tersebut diambil setelah sebuah rekaman video beredar di media sosial.

Rekaman itu konon memperlihatkan iringan-iringan anggota kartel narkotika di Frontera Comalapa disambut meriah oleh masyarakat setempat setelah mereka berhasil "membebaskan" kota itu dari kartel saingan.

Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen apakah tayangan video itu memang memperlihatkan para anggota kartel bersenjata.

Penduduk lokal kepada wartawan mengakui bahwa mereka dipaksa untuk menyambut konvoi tersebut dengan meriah.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam sebuah konferensi pers rutin pada Senin tidak menanggapi serius rekaman tersebut.

“Dukungan untuk mereka mungkin ada di beberapa wilayah di negara itu, tapi hal tersebut bukan masalah umum," kata Obrador.

"Masalah ini hanya terbatas pada sebuah wilayah dan Garda Nasional sudah dikerahkan," katanya.

Menurut Obrador, geng-geng di sekitar Frontera Comalapa dan dekat Kota Motozintia "diduga berebut wilayah" untuk memperdagangkan narkotika yang berasal dari Amerika Tengah.

“Untungnya, tidak banyak pembunuhan yang terjadi di Chiapas,” katanya.

Namun, data resmi menunjukkan bahwa pada delapan bulan pertama 2023, kasus pembunuhan di negara bagian yang berbatasan dengan Guatemala itu meningkat.

Peningkatan tersebut tercatat sebesar 16 persen, yakni menjadi 348 kasus dari 300 kasus dalam periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Secara nasional, kasus pembunuhan memang sedikit menurun pada 2023 dibandingkan tahun lalu, tapi masih tetap tinggi di atas rata-rata selama enam tahun terakhir.

Sebuah tayangan video lainnya yang tidak bisa diverifikasi di media sosial pada Senin, dan dilaporkan diambil di Motozintia, memperlihatkan empat orang tewas terkapar setelah ditembak kelompok bersenjata.

Baca juga: Antrean warga yang ingin tes virus corona mengular di Mexico City

Baca juga: Fosil Gajah Mammoth Era Pleistosen Ditemukan Dekat Mexico City


Sumber: Reuters