Brussels/Warsawa (ANTARA) - Polandia, Slovakia dan Hongaria akan memberlakukan pembatasan mereka sendiri terhadap impor biji-bijian Ukraina, kata pemerintah negara-negara tersebut pada Jumat (15/9), setelah Komisi Eropa memutuskan tidak memperpanjang larangan yang mempengaruhi lima negara tetangga Ukraina di Uni Eropa.
Pembatasan yang diberlakukan oleh Uni Eropa pada Mei memungkinkan Polandia, Bulgaria, Hongaria, Rumania dan Slovakia untuk melarang penjualan domestik atas gandum, jagung, biji lobak dan biji bunga matahari dari Ukraina, tetapi mengizinkan transit kargo tersebut untuk diekspor ke tempat lain.
"Kami akan memperpanjang larangan ini meskipun mereka tidak setuju, meskipun ada ketidaksepakatan dengan Komisi Eropa. Kami akan melakukannya karena ini demi kepentingan petani Polandia," kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dalam rapat umum di kota Elk di bagian timur laut.
Menteri Pembangunan Polandia Waldemar Buda mengatakan dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa dia telah menandatangani peraturan larangan Polandia, yang akan berlaku untuk jangka waktu tidak terbatas mulai tengah malam.
Hongaria memberlakukan larangan impor nasional terhadap 24 produk pertanian Ukraina, termasuk biji-bijian, sayuran, beberapa produk daging, dan madu, menurut keputusan pemerintah yang diterbitkan pada Jumat.
Menteri Pertanian Slovakia juga mengumumkan larangan gandum di negaranya. Ketiga larangan tersebut hanya berlaku untuk impor dalam negeri dan tidak mempengaruhi transit ke pasar negara selanjutnya.
Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis mengatakan pada Jumat bahwa negara-negara harus menahan diri dari tindakan sepihak terhadap impor gandum Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pihaknya akan merespons dengan "cara yang beradab" jika anggota Uni Eropa melanggar aturan.
Uni Eropa menciptakan rute darat alternatif, yang disebut Jalur Solidaritas, yang digunakan Ukraina untuk mengekspor biji-bijian dan minyak sayur setelah Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 2022, menarik diri dari perjanjian biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi PBB pada Juli yang memungkinkan perjalanan yang aman bagi kapal kargo.
Komisi Uni Eropa mengatakan bahwa kebijakan yang ada akan berakhir seperti yang direncanakan pada Jumat setelah Ukraina setuju untuk menerapkan tindakan hukum apa pun (termasuk, misalnya, sistem perizinan ekspor) dalam waktu 30 hari untuk menghindari lonjakan pasokan biji-bijian.
"Disimpulkan bahwa berkat kerja Platform Koordinasi dan tindakan sementara yang diberlakukan pada 2 Mei 2023, distorsi pasar di lima negara anggota yang berbatasan dengan Ukraina telah hilang," kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Uni Eropa mengatakan akan menahan diri untuk tidak menerapkan pembatasan apa pun selama langkah-langkah efektif yang dilakukan Ukraina diterapkan dan berfungsi sepenuhnya.
Para petani di lima negara tetangga Ukraina telah berulang kali mengeluhkan melimpahnya produk yang berdampak pada menurunnya harga domestik dan mendorong mereka menuju kebangkrutan.
Negara-negara tersebut, kecuali Bulgaria, telah mendorong perpanjangan larangan tersebut setelah masa berlakunya berakhir pada 15 September.
Polandia, Hongaria dan Slovakia sebelumnya mengatakan mereka mungkin memperpanjang pembatasan secara sepihak sementara Bulgaria pada Kamis memutuskan untuk membatalkan pembatasan tersebut.
Pemerintah Rumania, yang tidak seperti negara-negara lain tidak menerapkan larangan secara sepihak sebelum Mei, mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya "menyesalkan bahwa solusi Eropa untuk memperpanjang larangan tersebut tidak dapat ditemukan."
Ia menambahkan, pihaknya sedang menunggu Ukraina untuk mempresentasikan rencana aksinya untuk mencegah lonjakan impor pada 18 September sebelum memutuskan bagaimana melindungi petani Rumania.
Di Rumania, lebih dari 60 persen aliran sungai alternatif melewati wilayahnya terutama melalui sungai Danube dan para petani di sana mengancam akan melakukan protes jika larangan tersebut tidak diperpanjang.
Selama setahun terakhir, Ukraina telah memindahkan 60 persen ekspornya melalui Jalur Solidaritas dan 40 persen melalui Laut Hitam berkat kesepakatan itu.
Pada Agustus, sekitar 4 juta ton biji-bijian Ukraina melewati Jalur Solidaritas dan hampir 2,7 juta ton di antaranya melalui sungai Danube.
Komisi Eropa ingin meningkatkan ekspor melalui Rumania lebih lanjut tetapi rencana tersebut menjadi rumit karena serangan pesawat tak berawak Rusia terhadap infrastruktur gandum Ukraina di sepanjang Danube serta dekat perbatasan Rumania.
Baca juga: PBB kembali akan lanjutkan keterlibatan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam
Baca juga: Presiden Turki Erdogan akan bicara ke Putin untuk Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Juara AFF, timnas futsal Indonesia dapat bonus pembinaan senilai Rp7,8 miliar
12 November 2024 17:09 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia
12 November 2024 16:53 WIB
Pengelola Jalan Tol Cipali pastikan kesiapan layanan untuk musim libur natal
12 November 2024 16:42 WIB
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN perkuat kolaborasi global bersama China untuk swasembada energi di Indonesia
12 November 2024 16:36 WIB
Kepala Bappenas paparkan hasil terkini capaian dan target pembangunan nasional
12 November 2024 16:27 WIB
Pasangan ganda putra Fajar/Rian kunci tempat di babak 16 besar Kumamoto Masters 2024
12 November 2024 16:17 WIB
Pulau Jawa masih dinilai masih jadi tujuan wisata domestik favorit menurut survei
12 November 2024 16:05 WIB
Kemensos pusatkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewotobi ke Flores Timur
12 November 2024 15:24 WIB