Bupati Meranti : CSR migas jangan hanya untuk wilayah sekitar perusahaan saja

id PT ITA ,SKK Migas ,Plt Bupati Meranti ,SKK Migas ke Meranti

Bupati Meranti : CSR migas jangan hanya untuk wilayah sekitar perusahaan saja

Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar menerima kunjungan dan melakukan pertemuan bersama pihak SKK Migas perwakilan Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dan PT Imbang Tata Alam (ITA) di Ruang Rapat Melati Kantor Bupati, Jumat (18/8/2023). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Plt Bupati Kepulauan Meranti Asmar menerima kunjungan kerja SKK Migas perwakilan Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dan PT Imbang Tata Alam (ITA) di Ruang Rapat Melati Kantor Bupati, Jumat.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison menyampaikan, kondisi terkini tentang kegiatan eksplorasi minyak dan gas (Migas) di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ia mengungkapkan pemerintah menargetkan produksi minyak bumi sebanyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

"Untuk tahun ini PT ITA menargetkan 4 pengeboran pengembangan, pengeboran eksplorasi, kerja ulang dan perawatan serta produksi facility. Sebelumnya sudah terdapat 7 sumur, sehingga nantinya menjadi 11 sumur," kata Yanin.

Kemudian, CSR dan Land Matter Manager EMP Group, Amru Mahalli menyampaikan sebagai PT ITA mempunyai program pengembangan bagi masyarakat.

"Mulai dari pengembangan ekonomi, program lingkungan, kesehatan dan infrastruktur serta pendidikan," ujarnya.

Plt Bupati Asmar mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja tersebut. Ia mengatakan Pemkab akan mendukung sepenuhnya kegiatan eksplorasi migas di Kepulauan Meranti sesuai komitmen pemerintah pusat.

"Kegiatan eksplorasi Migas di Meranti akan membawa dampak positif terhadap perekonomian daerah serta akan bermuara kepada penambahan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. Serta pajak daerah sebagai modal untuk pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti. Jadi pengeboran migas yang berhasil itulah yang kita harapkan," tutur Asmar.

Dia juga berharap SKK Migas dan PT ITA selaku perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Meranti tidak hanya memprioritaskan Corporate Social Responsibility (CSR) di kecamatan yang menjadi lokasi operasional. Hal itu diperlukan, mengingat tingginya tingkat kemiskinan ekstrem di Meranti.

"Jangan hanya untuk ring 1 perusahaan saja dipikirkan. Tapi bantu juga kecamatan yang lain yang ada di Meranti," ungkapnya. (Adv)