Pekanbaru, (Antarariau.com) - Massa dari berbagai komoditas seperti lembaga swadaya masyarakat menggelar aksi damai melawan bencana asap Riau yang telah terjadi sejak 17 tahun lalu serta mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta maaf pada Riau.
"Telah 17 tahun kabut asap pekat melanda Riau. Tetapi, tidak pernah tuntas penanggulangannya. Maka dari itu Presiden SBY harus bertanggungjawab atas kabut asap yang terjadi di Riau," jelas Koordinator Lapangan Herry Budiman di Pekanbaru, Senin.
Aksi tersebut mereka lakukan di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru atau tepatnya di depan Perpustakaan Wilayah Soeman Hasibuan. Selain dengan melakukan orasi, mereka juga melakukan aksi teatrikal bencana asap Riau.
Sebagai bentuk solidaritas untuk membantu masyarakat agar terhindar dari ancaman Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebagai dampak dari semakin pekatnya kabut asap yang memasuki tahap berbahaya.
Menurut Harry, sudah 17 tahun masyarakat di Riau menjadi korban kabut asap pekat akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau dan masyarakat harus mengeluarkan biaya sendiri membayar uang rumah sakit akibat kabut asap.
"Karena itu, kami selaku warga negara Indonesia yang juga masyarakat Riau mendesak dan menuntut permintaan maaf dari Presiden, pemerintah Riau, pemerintah kabupaten/kota turut bertanggung jawab dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Riau," ucapnya.
Mereka juga mendesak aparat hukum di Riau mulai dari kepolisian, kejaksaan dan pengadilan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Riau segera menuntaskan permasalahan hukum yang mendera perusahaan maupun perseorangan, dengan harapan kedepan tidak ada lagi asap di Riau.
"Aparat penegak hukum harus bertindak tegas dalam melakukan proses hukum yang transparan dan adil serta memihak kepada lingkungan. Kabut asap ini adalah bencana yang lebih buruk dari bencana Gunung Kelud dan Gunung Sinabung," tegasnya.
Sebanyak 30 elemen terdiri dari Walhi Riau, Jikalahari, Greenpeace, Backpacker, KFP Pekanbaru, Seruni, Mapala se-Riau, BEM se-Riau, Gerakan Masyarakat Gambut, Komunitas Berbagi Nasi, WWF Riau, Laskar Sepeda dan lain sebagainya.
Berita Lainnya
Tolak relokasi Pasar Menggala Sakti, warga dan massa di Rohil nyaris bentrok
03 October 2024 10:30 WIB
Disorot, kegiatan petahana di Riau banyak temui massa jelang pilkada
18 September 2024 17:18 WIB
Dihadiri Kadiskominfotik Riau, berikut pesan Menko Polhukam di forum penguatan media massa
04 September 2024 13:21 WIB
Maling motor di Pekanbaru babak belur dihajar massa
02 September 2024 14:43 WIB
Massa mulai padati depan Gedung DPR/MPR RI untuk sampaikan aspirasi
22 August 2024 12:25 WIB
Massa gelar aksi Bela Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat
03 August 2024 12:25 WIB
Pencuri sarang walet milik polisi dihajar massa
11 May 2024 14:37 WIB
Diiringi ulama dan massa, Afni Zulkifli daftar ke PKB Siak
29 April 2024 20:01 WIB