Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengunjungi lahan pertanian yang dikelola petani muda di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu.
Kunjungan ini untuk melihat secara langsung proses produksi benih padi mulai dari tahapan penelitian, penanaman, pengolahan, hingga pengemasan sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.
"Saya senang dan bangga ternyata masih banyak anak muda yang bukan hanya mencintai, tapi benar-benar paham tentang pertanian. Apalagi mereka (petani muda) tidak hanya bergulat di sektor pertanian sebagai pekerja, tapi menyiapkan benih yang sangat baik untuk disajikan kepada petani,” kata Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Pada kesempatan itu Moeldoko juga turun ke sawah, melihat lebih dekat para petani muda dalam melakukan proses tanam dan perawatan benih padi yang memiliki masa tanam 3 bulan.
Moeldoko juga melihat tempat pengolahan, di mana hasil panen benih padi mengalami proses pengeringan, dormansi atau waktu tunggu benih, pengemasan, hingga dipasarkan.
Untuk menghasilkan benih padi unggul dari proses penelitian, tanam, pengolahan, hingga pendistribusian dibutuhkan waktu lima bulan.
“Ini yang harus dipahami oleh masyarakat, betapa panjang proses penyiapan benih dari tanam sampai distribusi. Tidak semudah apa yang dibayangkan. Sebagian dari kita hanya tahu beras atau nasi ada di atas meja,” ujarnya.
Moeldoko memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya petani muda di kabupaten Pasuruan dalam mengembangkan benih padi unggul. Ia menyatakan, apa yang dilakukan petani muda tersebut benar-benar menentukan nasib petani dan ketersediaan pangan nasional.
“Nasib petani itu sangat tergantung dengan benih. Bayangkan kalau kamu (petani muda) menyiapkan benih pada para petani kurang bagus, dia harus menunggu kurang lebih tiga bulan, tahu-tahu panen gagal. Nah itu salah satu bagaimana benih begitu penting bagi para petani,” pesan Moeldoko.
Sementara itu, salah satu petani muda Rofiq Zamroni mengatakan benih padi yang dihasilkan memiliki banyak keunggulan, antara lain tahan terhadap serangan hama, potensi hasil panen yang tinggi yakni bisa mencapai 9 ton lebih, waktu panen lebih cepat, dan rasanya enak.
Baca juga: Moeldoko terima kunjungan Dubes Hungaria dorong penuntasan proyek tol nirsentuh
Baca juga: KSP Moeldoko sebut UMKM harus masuk perdagangan daring untuk perluas pasar
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB