Beijing (ANTARA) - China pada Selasa (8/8) mengalokasikan dana bantuan bencana sebesar 732 juta yuan (1 yuan = Rp2.110) atau sekitar 102,3 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.178) untuk mendukung pemulihan produksi pertanian, menurut Kementerian Keuangan negara itu.
Dana tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan China bersama Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, dan akan disalurkan ke sembilan daerah setingkat provinsi, termasuk Hebei, Jilin, Heilongjiang, dan Fujian, serta Beidahuang Group, salah satu grup pertanian dan agribisnis utama di China.
Dana tersebut dimaksudkan untuk digunakan dalam pengendalian banjir pertanian yang mendesak dan upaya bantuan bencana, serta untuk mendukung produksi pertanian pascabencana.
Subsidi yang tepat akan diterapkan untuk pembelian bahan-bahan pertanian seperti benih, bibit, pupuk, pestisida, dan layanan operasional untuk melanjutkan produksi pertanian, serta untuk perbaikan fasilitas produksi pertanian yang rusak, menurut Kementerian Keuangan China.
Curah hujan yang memecahkan rekor yang dibawa oleh Topan Doksuri melanda bagian utara China, merusak berbagai tanaman dan fasilitas produksi pertanian serta menyebabkan banjir di sejumlah kota.
Baca juga: 23 orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan terkait hujan lebat di Pakistan
Baca juga: Banjir dan longsor terjadi di tiga daerah Sumatera Barat
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB