Bangkinang Kota (ANTARA) - Kebun Raya pusat konservasi seluas 49,6 ha milik Universitas Pahlawan di Kabupaten Kampar akan segera terealisasi.
Kebun Raya tersebutadalah hasil kerja sama Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia.
Keduanya berkolaborasi untuk merealisasikan pembangunan kebun raya pusat konservasi dengan luas wilayah 49,6 ha yang bertujuan untuk melestarikan dan menjaga keanekaragaman hayati Provinsi Riau.
Rektor Universitas Pahlawan Amir Luthfidi Bangkinang, Senin, menyatakan kegembiraannya atas kesempatan ini dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah BRIN untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan.
"Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini dan siap bekerja sama dengan BRIN untuk merealisasikan rencana penting ini. Kebun raya pusat konservasi akan menjadi tempat yang penting untuk edukasi, penelitian, dan pelestarian keanekaragaman hayati, serta menjadi sarana untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan," ujarnya.
Proyek ini direncanakan akan menjadi salah satu pusat konservasi terbesar di wilayah Riau, menampilkan berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem lokal. Selain itu, kebun raya ini juga akan menjadi tempat pendidikan bagi masyarakat setempat dan pengunjung, dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan berkontribusi pada penelitian ilmiah yang berkelanjutan.
"Kerjasama ini adalah langkah penting dalam upaya kita untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dan mempromosikan inovasi berkelanjutan. Universitas Pahlawan memiliki peran sentral dalam mewujudkan visi ini, dan kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dalam mewujudkan kebun raya pusat konservasi di Provinsi Riau," kata Ketua Lembaga Kerjasama Universitas Pahlawan Nila Kusumawati.
Pembangunan kebun raya ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, alam, dan ilmu pengetahuan. Dengan kolaborasi yang kuat antara BRIN dan Universitas Pahlawan, proyek ini memiliki potensi untuk menjadi model kerjasama yang sukses dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan pengetahuan di Indonesia.
Proyek pembangunan dijadwalkan akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang dan kedua belah pihak optimis bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi ekosistem lokal dan masyarakat.
Tidak hanya diakui oleh pihak akademis, rencana implementasi Kebun Raya Pusat Konservasi ini juga mendapat dukungan kuat dari pemerintah daerah Kabupaten Kampar. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mempertahankan keindahan alam Provinsi Riau.
"Kami menyambut baik rencana ini dan berharap kerjasama ini akan menjadi contoh nyata kerjasama yang harmonis antara pihak-pihak yang berkomitmen dalam melestarikan lingkungan termasuk pemerintah Daerah," kata Ketua DPRD Kabupaten Kampar Muhammad Faizal.
Dengan kerjasama yang semakin kuat dan sinergi yang terbangun, BRIN dan Universitas Pahlawan, didukung oleh pemerintah daerah, akan mewujudkan visi bersama untuk menghadirkan sebuah kebun raya yang tak hanya indah secara estetika, tetapi juga menjadi pusat pengetahuan, pengembangan, dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Proyek ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang dalam memahami, menghargai, dan melindungi keanekaragaman hayati Indonesia.
Berita Lainnya
Ahli BRIN imbau warga di pesisir waspadai banjir rob imbas fenomena "Supermoon"
14 November 2024 15:08 WIB
APP Group dan BRIN tebar ikan baung di Sungai Payongek
23 October 2024 15:23 WIB
BRIN beri masukan untuk dunia pendidikan lewat kegiatan Sarasehan Nasional Pendidikan
23 October 2024 11:46 WIB
BRIN gandeng China dan swasta kembangkan konstelasi satelit penginderaan jauh
18 October 2024 16:36 WIB
Perlu rencana kontingensi untuk hadapi potensi benda antariksa jatuh
05 October 2024 16:07 WIB
BRIN resmi usulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer di bawah MAB UNESCO
26 September 2024 14:35 WIB
BRIN ungkap Indonesia miliki potensi logam tanah jarang
22 August 2024 16:26 WIB
Peneliti BRIN ungkap khasiat ramuan tradisional Madura untuk kesehatan perempuan
22 August 2024 15:51 WIB