Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan
sudah ada beberapa desa di empat kecamatan di wilayah itu, terdampak fenomena El Nino yang menyebabkan bencana
kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman, di Boyolali, Jumat, mengatakan bantuan air bersih
yang sudah disalurkan melalui BPBD sejak Juli hingga Agustus ini mencapai 42 tangki ukuran 5.000 liter ke lokasi
bencana kekeringan.
"Keempat kecamatan yang sudah terdampak bencana kekeringan dan meminta bantuan air bersih yakni Wonosamodro,
Wonosegoro, Kemusu, dan Tamansari. Namun, tidak semua desa meminta bantuan air bersih," kata Suparman.
Suparman menjelaskan bantuan air bersih dilakukan sejak Surat Keputusan (SK) Bupati terkait penetakan status
siaga keadaan darurat bencana kekeringan dan kekurangan air bersih di daerah rawan yakni Kecamatan Juwangi,
Wonosegoro, Wonosamodro, Kemusu, Musuk dan Tamansari, mulai 1 Juli hingga 3 Oktober 2023.
"Dengan SK Bupati itu, ditindaklanjuti berkoordinasi dengan instansi melalui Corporate Social Responsibility
(CSR) baik dari BUMN, BUMD maupun swasta," katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui BPBD telah menyiapkan anggaran senilai Rp105 juta atau sekitar
ratusan tangki ukuran 5.000 liter tahun ini untuk menghadapi kemungkinan adanya musim kemarau panjang.
Dia menjelaskan di Kecamatan Tamansari ada sembilan desa yang berpotensi kesulitan air bersih dari 10 desa
seluruhnya. Namun desa yang berpotensi menghadapi kekeringan yakni Jemowo, Sangub, Mriyan, Lanjaran, Keposong,
Karangkendel, Sumur, Lampar dan Dragan.
Sedangkan Boyolali bagian utara yakni di Kecamatan Wonosegoro, Wonosamodro, dan Kemusu yang sudah ada
masyarakatnya meminta bantuan air bersih.
Kepala BPBD Boyolali Suratno menambahkan BPBD mengantisipasi menghadapi kemungkinan adanya bencana kekeringan di
Boyolali sudah menyiapkan bantuan droping air bersih ke daerah rawan bencana kekeringan dampak fenomena El Nino.
BPBD telah didukung dari unsur lainnya terutama BUMN, BUMD, dan pihaknya swasta yang dibuka kran seluas-luasnya.
Kabupaten Boyolali sudah menjadi langganan kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba sehingga sudah
dipersiapkan antisipasi bantuan air bersih.
Selain itu juga sosialisasikan langkah jangka panjang dalam mengatasi kekurangan air bersih di daerah rawan kekeringan
dan membangun embung, serta melakukan sumber air melalui geolistrik dan dilaksanakan di Kecamatan Wonosamodro
dan Boyolali kota.
Ia mengharapkan masyarakat menanam banyak pohon agar simpanan air di permukaan tanah lebih awet dan melakukan
upaya mandiri seperti membuat sumur.
Baca juga: Sekitar 602 hektare lahan tanaman padi di Cilacap terdampak kekeringan
Baca juga: Petani di wilayah Andes Amerika Selatan berdoa minta hujan akhiri kekeringan
Berita Lainnya
Harga emas batangan Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
06 May 2024 10:00 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Senin dibuka menguat 36,86 poin
06 May 2024 9:56 WIB
Nilai tukar rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp15.985 per dolar AS
06 May 2024 9:53 WIB
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB