Kimia Farma bidik distribusi layanan apotek di Papua Pegunungan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Papua Pegunungan

Kimia Farma bidik distribusi layanan apotek di Papua Pegunungan

Konsumen memilih produk kesehatan di Apotek Kimia Farma di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (7/7/2023) (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)

Denpasar (ANTARA) - Anak usaha BUMN Farmasi, Kimia Farma Apotek membidik distribusi layanan obat-obatan dan kesehatan lainnya di Provinsi Papua Pegunungan untuk memudahkan jangkauan masyarakat.

“Kami lagi mau survei, menuju tahap survei di Papua Pegunungan,” kata Direktur Utama Kimia Farma Apotek Agus Chandra di sela pembukaan 23 apotek seluruh Indonesia yang dipusatkan di Denpasar, Bali, Jumat.

Ia menjelaskan sebelumnya layanan apotek hadir di seluruh provinsi di Indonesia.

Namun, mengingat ada pemekaran sebanyak empat provinsi baru di wilayah Papua, pihaknya baru merambah di 37 provinsi dan menyisakan satu provinsi baru yakni Papua Pegunungan yang belum ada apotek anak usaha BUMN itu.

Dia menjelaskan sejumlah hal menjadi pertimbangan korporasi itu untuk membuka gerai apotek di suatu wilayah di antaranya faktor keamanan.

“Dulu seluruh Indonesia, seluruh provinsi ada, cuma karena pemekaran, Papua Pegunungan secara keamanan masih sulit jadi kami mau survei,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya memiliki total 1.244 apotek yang tersebar di 37 provinsi di Tanah Air.

Meski begitu, mengingat wilayah Indonesia yang luas, kebutuhan apotek masih terus dibutuhkan untuk mendekatkan akses kepada masyarakat.

Sedangkan untuk mendirikan gerai apotek, kata dia, juga membutuhkan biaya yang tak sedikit misalnya pembukaan 23 apotek baru dan relokasi di sejumlah wilayah itu menelan anggaran Rp77 miliar.

Untuk menutupi celah itu, pihaknya menggandeng mitra salah satu perusahaan distribusi produk untuk menyasar layanan apotek di warung yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD).

Berdasarkan data, mitra tersebut memiliki jaringan sebanyak 168 ribu warung di KUD yang berpotensi sebagai perpanjangan layanan apotek.

Ia berharap layanan apotek dapat diperluas dengan warung di KUD termasuk di Papua Pegunungan.

“Papua Pegunungan juga harus kami jangkau, mau desa, kota, pegunungan, kami harus bisa termasuk warung sehat juga,” katanya.

Saat ini jumlah total provinsi di Indonesia mencapai 38 provinsi dengan tambahan empat provinsi baru yakni Provinsi Papua Barat Daya dengan ibu kota di Sorong.

Kemudian, Papua Selatan dengan ibu kota di Merauke, Papua Tengah dengan ibu kota di Nabire, dan Papua Pegunungan dengan ibu kota di Jayawijaya.

Sebelumnya, Jayawijaya merupakan kabupaten dengan ibu kota di Wamena.

Baca juga: Satgas Yonif Raider 321 ajarkan warga Papua Pegunungan tentang ekonomi kreatif

Baca juga: TNI ajak anak di pegunungan Papua belajar dan bermain