Kuala Lumpur (ANTARA) - Pengamat dari Malaysian Chinese Association (MCA) Neow Choo Seong menilai rencana Jepang membuang air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak ke laut, dapat menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima
"Pembuangan air yang terkontaminasi akan berdampak buruk terhadap berbagai wilayah di Pasifik, termasuk negara-negara anggota ASEAN yang bergantung pada perikanan untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor," kata Wakil Ketua Biro Komunikasi dan Diplomasi Internasional MCA Neow Choo Seong.
Neow menjelaskan, kontaminasi di sektor perikanan akan sangat berbahaya, tidak hanya berkaitan dengan kerugian yang ditimbulkannya pada kesehatan manusia akibat eksposur, terutama melalui makanan laut yang terkontaminasi logam berat.
Namun hal itu menurut dia, akan merugikan kawasan secara ekonomi karena wisatawan akan menjauh akibat persepsi negatif dan risiko nyata, sementara ekspor makanan laut akan terhenti.
"Tidak ada batasan dalam pergerakan arus laut dan biota laut pun terus bermigrasi, air limbah radioaktif ini dapat menyebar ke negara-negara tetangga dan perairan laut yang lebih luas di seluruh kawasan, termasuk negara-negara pengekspor makanan laut utama global seperti China, Vietnam, dan Thailand," ujarnya.
Karena itu dia menilai, limbah tersebut pasti akan mencemari kehidupan laut dan rantai makanan, serta menimbulkan ancaman jangka panjang bagi kesehatan masyarakat kita.
Neow menyarankan agar Malaysia menggunakan suara dan pengaruhnya di ASEAN serta platform multilateral lainnya seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengangkat masalah tersebut. Menurut dia, Malaysia perlu menjelaskan kepada Jepang bahwa banyak negara menentang langkah sepihaknya dan kurangnya transparansi seputar isu tersebut.
"Kurangnya transparansi terkait keputusan sepihak ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional dan reaksi keras dari negara-negara tetangga, organisasi internasional, masyarakat sipil, serta komunitas nelayan di kawasan ini," ujarnya.
Menurut dia, Malaysia sebagai salah satu anggota pendiri ASEAN, dapat memainkan peran utama melalui platform regional itu dan platform multilateral lainnya seperti PBB untuk menyuarakan kekhawatiran.
"Dan mendesak Jepang agar tidak melanjutkan rencananya, sampai rencana itu terbukti aman dari segi lingkungan dan ilmiah," katanya.
Jepang berencana membuang sekitar 1,3 juta ton air limbah dari PLTN Fukushima Daiichi yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi pada 2011. Jepang membangun terowongan bawah air yang membentang dari wilayah pesisirnya ke Pasifik untuk tujuan tersebut
Baca juga: Hari Laut Sedunia, Pemerintah Jepang diminta untuk tidak buang limbah nuklir
Baca juga: Indonesia perlu kaji terkait rencana pembuangan limbah nuklir Jepang
Berita Lainnya
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke 112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB