Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah orang tua calon siswa mendatangi SMA N 8 dan SMA N 1 Pekanbaru guna mempertanyakan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diduga ada penyelewengan, Senin pagi.
Massa aksi yang mengatasnamakan Pejuang Zonasi ini mengeluhkan anaknya tidak diterima di sekolah tersebut walaupun tinggal tak jauh dari sekolah.
Mereka mengaku kecewa sebab jalur zonasi di SMA favorit di Pekanbaru tersebut tidak mengakomodir warga tempatan. Mereka menduga adanya manipulasi data administrasi kependudukan agar tampak tinggal di dekat sekolah tersebut.
Kecurigaan itu muncul dengan banyaknya jumlah siswa yang mendaftar yang KK-nya beralamat di sekitar sekolah.
"Kami mempertanyakan kredibilitas tim verifikasi. Kami menginginkan verifikasi faktual yang transparan," sebut Koordinasi Pejuang Zonasi, Sri Deviana.
Di lain sisi, Kepala SMA N 1 Pekanbaru Wan Rosmita saat ditemui menyebutkan pihaknya sudah menjalankan sesuai dengan sistem.
Ia berharap orangtua siswa dapat legowo apabila anaknya tak diterima di sekolah yang dipilih.
"Solusinya kita hidupkan lagi sekolah swasta. Kami tak punya daya upaya apabila jarak yang telah mengurutkan. Kami tak bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.
Berita Lainnya
Sekolah negeri lebihi kapasitas dan masih ada zoom meeting, legislator Riau bersurat ke menteri
15 January 2024 19:19 WIB
Kemarin, pertimbangan hapus sistem zonasi PPDB hingga kebakaran Rinjani
11 August 2023 12:24 WIB
Pemerintah sedang pertimbangkan hapus sistem zonasi PPDB
10 August 2023 12:38 WIB
Terkait PPDB, Presiden Jokowi minta pemda utamakan pendidikan anak-anak
20 July 2023 12:05 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy ingatkan pengaruh kecurangan orang tua dalam PPDB pada anak
13 July 2023 14:49 WIB
Disdik Pekanbaru : Jangan buat PPDB jalur belakang
09 July 2023 21:25 WIB
31 KK diduga palsu ditemukan saat PPDB di SMA N 8 Pekanbaru
04 July 2023 11:24 WIB
Anggota DPRD Riau imbau orang tua murid tak paksakan kehendak saat PPDB
14 June 2023 19:16 WIB