Jakarta (ANTARA) - Platform perjalanan Traveloka berkolaborasi dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Kolaborasi tersebut diwujudkan dengan menggelar soft launching program Pahlawan Pohon Traveloka, yang dirangkai dengan Seminar Nasional Lingkungan bertajuk "Kolaborasi Pentahelix dalam Mendorong Pembangunan Berkelanjutan" di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
Vice President of Public Policy and Government Relations Traveloka Widyasari Listyowulan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan melalui Program Pahlawan Pohon, pihaknya akan menanam 50.000 bibit mangrove di tiga lokasi, yaitu Semarang, Pekalongan dan Kepulauan Seribu pada 2023.
Menurut dia, pariwisata berkelanjutan merupakan kunci ketahanan lingkungan hidup dan keberlangsungan sosial destinasi wisata.
"Kami melihat animo yang tinggi dari para traveler untuk mencari opsi perjalanan yang mengadopsi konsep pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Tentunya dalam mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan ekosistem pariwisata yang mendukung," katanya saat acara.
Widyasari juga mengatakan kolaborasi Traveloka dengan pemerintah, organisasi, akademisi, media dan komunitas lokal diharapkan dapat mendukung percepatan pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab di Indonesia.
Selain pariwisata, kolaborasi serupa juga diperlukan untuk membangun kota berkelanjutan.
Penanaman 50.000 bibit bakau tersebut, tambahnya, dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi aktif Traveloka untuk mengurangi emisi CO2, mendorong pelestarian ekowisata dan pengembangan pariwisata berkelanjutan, serta mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selama dua tahun terakhir, menurut dia, terdapat 100.000 bibit bakau yang ditanam melalui Program Pahlawan Pohon yang tersebar di Nusa Tenggara Barat, Bali, Semarang, Pekalongan dan Kepulauan Seribu.
Selain Widyasari, soft launching yang dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno dihadiri pula Direktur Program WRI Indonesia Arief Wijaya, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undip Hartuti Purnaweni dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Semarang Budi Prakosa.
Sumarno mengungkapkan pentingnya kerja sama antara para pihak dari berbagai golongan masyarakat sebagai kunci keberhasilan pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
"Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh kerja sama untuk menggali potensi pariwisata berkelanjutan dan pemulihan ekosistem di Jawa Tengah yang dilakukan dengan Traveloka dan WRI ini," katanya.
Sementara, Arief Wijaya menjelaskan guna mendukung upaya untuk pariwisata yang memberikan dampak positif jangka panjang untuk lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi, diperlukan kesadaran dari seluruh ekosistem terkait pentingnya pengelolaan kota dan pariwisata yang berkelanjutan.
"Hal ini juga sejalan dengan fokus WRI Indonesia untuk mengembangkan solusi praktis berbasis sains dan data yang meningkatkan kehidupan masyarakat dan memastikan alam dapat berkembang dengan baik di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Traveloka-Philippine Airlines perkuat pertumbuhan bisnis pariwisata di Asia Tenggara
Baca juga: Sambut liburan akhir tahun, Traveloka hadirkan promo Travel Fair 11.11
Berita Lainnya
DPR: Atasi masalah gizi lewat program stunting posyandu dan Makan Bergizi Gratis
21 November 2024 17:01 WIB
Daftar tunggu 23 tahun, wujudkan berhaji dengan mendaftar di BRK Syariah
21 November 2024 16:34 WIB
Ganda campuran Indonesia Dejan/Gloria tak ingin lengah hadapi Tang/Tse di perempat final
21 November 2024 16:17 WIB
Menpora Dito Ariotedjo minta PB Pergatsi fokus bina olahraga gateball
21 November 2024 16:01 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka ajak pemuda kerja keras wujudkan Indonesia Emas 2045
21 November 2024 15:55 WIB
Komisi III DPR RI setujui Setyo Budiyanto jadi Ketua KPK 2024-2029
21 November 2024 15:49 WIB
Ringgo Agus Rahman berhasil raih Piala Citra pertamanya berkat "JESEDEF"
21 November 2024 15:05 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebut kekayaan budaya Indonesia adalah mega diversity
21 November 2024 14:57 WIB