Menteri Bahlil sebut investor Arab Saudi berminat masuk IKN Nusantara

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, investasi

Menteri Bahlil sebut investor Arab Saudi berminat masuk IKN Nusantara

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat menghadiri acara Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi di Jakarta, Selasa (30/5/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa investor Arab Saudi berminat untuk masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kemarin yang kita bicara dengan menteri investasinya, mereka berminat masuk ke IKN," ujar Bahlil ditemui usai forum bisnis Indonesia-Arab Saudi di Jakarta, Selasa.

Bahlil menyampaikan investasi yang sangat memungkinkan untuk IKN saat ini adalah properti guna membangun infrastruktur dan kota. Sebab, saat ini IKN masih dalam tahap pertama pembangunan.

Menurut Bahlil, investor Arab Saudi memiliki kesempatan untuk berinvestasi di IKN. Bahlil mengatakan terdapat beberapa proyek yang ditujukan khusus untuk pemerintah dan badan usaha serta yang ditawarkan penuh pada pihak swasta.

Lebih lanjut, forum bisnis Indonesia-Arab Saudi dinilai Bahlil sebagai momentum yang bagus untuk menyampaikan pandangan bersama antara pemerintah dua negara terhadap perdagangan dan investasi. Menurut Bahlil, investasi Arab Saudi tidak signifikan seperti negara lain.

"Dua minggu lalu saya bertemu dengan Menteri Investasi mereka (Khalif A. Al Falih) untuk mencari formulasi yang benar dan tepat dalam rangka kedua belah negara agar meningkatkan investasi kedua negara dan acara ini menjadi salah satunya," kata Bahlil.

Sementara itu, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan proyek energi terbarukan seperti listrik dengan tenaga angin, listrik tenaga surya dan listrik tenaga air.

"Ke depan pembangunan dari pembangkit listrik akan terus ditingkatkan dengan menggunakan energi terbarukan," ujar Heldy.

Indonesia mempunyai visi dan target di tahun 2045 untuk menjadi empat besar ekonomi dunia. Saat ini ekonomi Indonesia ada di urutan ke-16 dan untuk mencapainya pemerintah Indonesia melakukan transformasi ekonomi.

Lebih lanjut, dalam kegiatan transformasi ekonomi ini yang akan menjadi tulang punggungnya adalah kegiatan investasi hilirisasi. Menurut Heldy, terdapat 21 komoditas yang tercantum dalam road map hilirisasi seperti oil, gas, produk perkebunan, produk kehutanan, dan kelautan.

Baca juga: Bahlil ancam akan kurangi insentif jika investasi masuk lewat negara ketiga

Baca juga: Presiden Jokowi ajak perusahaan Jepang investasi di IKN Nusantara