24 warga Rohingya dan Bangladesh dicegah berangkat ke Malaysia oleh Lanal Dumai

id Danlanal Dumai,Pengungsi rohingya

24 warga Rohingya dan Bangladesh dicegah berangkat ke Malaysia oleh Lanal Dumai

Keterangan pers Danlanal Dumai Kolonel Laut Stanley didampingi Kepala BP3MI Riau dan Kepala Imigrasi Dumai. (ANTARA/HO-Lanal Dumai)

Dumai (ANTARA) - Tim Gabungan TNI Angkatan Laut di Dumai berhasil mencegah pengiriman 18 warga etnis Rohingya dan 6 warga Bangladesh hendak menuju Malaysia yang bersembunyi di pedalaman hutan bakau sekitar pesisir pantai di Kelurahan Pelintung, Sabtu.

TNI AL juga menggagalkan pengiriman 10 calon pekerja migran Indonesia atau PMI yang bersamaan akan diberangkatkan ke Malaysia dengan 24 warga Rohingya Myanmar dan Bangladesh.

Komandan Pangkalan TNI AL Dumai Kolonel Laut (P)Stanley Lekahena mengatakan, pengiriman manusia secara ilegal ini menggunakan modus baru yaitu calon PMI dan warga asing diminta untuk berenang dari pesisir pantai menuju kapal yang mengapung di perairan.

"Mereka akan diberangkatkan bersamaan oleh operator ke Malaysia, dan modus operandi dipakai cukup baru karena kapal mengapung di perairan, jadinya calon PMI dan warga asing harus berenang ke kapal," kata DanlanalStanley kepada wartawan, Senin (15/5) sore.

Dijelaskan, awal pencegahan calon PMI akan berangkat ini setelah tim di lapangan mendapatinfo dari warga, kemudian dilakukan penyisiran ke pedalaman hutan bakau dan pesisir pantai di sekitar lokasi penangkapan.

"Setelah diamankan, mereka kita bawa ke Markas Pomal untuk proses lebih lanjut, tapi sebelumnya kita lakukan cek kesehatan," sebutnya.

Danlanal Stanley menambahkan bahwa TNI AL terus bersinergi bersama instansi terkait untuk menindak tegas tindakan ilegal dan kejahatan di sekitar perairan.

Sementara, Kepala Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau Fanny Wahyu kembali menyampaikan pujian kepada TNI AL Dumai atas keberhasilan membantu pencegahan orang berangkat keluar negeri secara ilegal.

Sebab sebelumnya Lanal Dumai juga sukses menggagalkan pemberangkatan calon PMI beberapa waktu lalu.

"Kami mengapresiasi Lanal Dumai atas kerja sinergitas dan kolaborasi yang luar biasa dalam pencegahan anak bangsa yang hendak berangkat keluar negeri secara ilegal. Karena tidak sedikit mereka yang berangkat ilegal ini rawan kekerasan fisik, seksual, penjualan orang dan mengalami gangguan kejiwaan," kata Fanny.

Selanjutnya, 24 warga asing terdiri 20 pria dan 4 wanita ini akan diserahkan ke Imigrasi Dumai untuk proses lebih lanjut untuk dipulangkan ke negara asal.

Kepala Kantor Imigrasi Dumai Rejeki Putra Ginting menjelaskan bahwa pihak imigrasi akan melakukan medical check up dan berkoordinasi kepada pihak terkait.

"Kita akan berkoordinasi dengan kedutaan Myanmar dan Bangladesh terkait WNA yang berhasil diselamatkan kali ini," demikian Kanim Rejeki Putra Ginting.