PT Indocement Tunggal Perkasa "sulap" tempat sampah jadi Taman Wisata Sigantang

id Berita hari ini,berita riau terbaru, berita riau antara, sampah

PT Indocement Tunggal Perkasa "sulap" tempat sampah jadi Taman Wisata Sigantang

Pengunjung bermain salah satu game di Taman Wisata Sigantang di Desa Nambo, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Jakarta (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk "menyulap" sebuah tempat pembuangan sampah di Desa Nambo, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sebuah desa wisata bernama Taman Wisata Sigantang.

Berdirinya berawal dari keprihatinan warga di sini karena di atas itu ada lahan tidak terawat, jadi tempat pembuangan sampah sehingga semakin banyak dan menjadi kotor.

"Akhirnya kita dengan tokoh masyarakat di sini melihat ada potensi ekonomi," kata Anggota Tim CSR Indocement, Ayi Ibrohim di Bogor, Senin.

Menurutnya, sekitar tiga tahun silam, Indocement bersama masyarakat setempat mencoba membuat gazebo-gazebo untuk tempat makan di lahan sekitar 4.000 meter persegi tersebut.

"Ada sawah, coba kita buat tempat makan, itu orang akan tertarik. Ide itu berkembang dan didirikan gubukan ini. Warga antusias pada datang ke sini membawa keluarganya makan bersama," ungkapnya.

Taman Wisata Sigantang yang mulai beroperasi pada 2020 itu saat ini telah memiliki beragam fasilitas seperti saung, tempat makan, tempat karaoke, kolam ikan, kolam renang anak-anak serta lapangan serbaguna.

"Pada 2022 total jumlah pengunjung Taman Wisata Sigantang mencapai 14.400 orang, tumbuh 33,33 persen dari total pengunjung pada 2021 yang mencapai 10.800 orang," terang Ayi.

Ayi menjelaskan, melalui program pemberdayaan sosial CSR tersebut, Indocement bahkan mendapatkan dua penghargaan, yakni Anugerah CSR IDX Channel 2022 kategori Social Development Initiative.

Serta Corporate Social Responsibility dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR dan PDB) Awards 2023 Kategori Emas dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI dengan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).

"Ini akan terus kami kembangkan. Bahkan sudah kami masukkan juga ke Dinas Pariwisata untuk pengembangannya," jelas Ayi.

Sementara, Pengelola Taman Wisata Sigantang, Rian, menyebutkan bahwa destinasi baru di Desa Nambo itu menjadi salah satu tempat mencari nafkah bagi warga sekitar.

"Di dalamnya ada UMKM yang kami berdayakan. Sampai saat ini ada 10 UMKM yang ada di taman wisata ini," kata Rian.

Dengan tiket masuk 5.000 per orang, Rian berharap Taman Wisata Sigantang yang dikembangkan PT Indocement ini bisa terus ramai dikunjungi masyarakat.

"Ya mudah-mudahan bisa semakin besar. Karena kami sangat terbantu oleh Indocement yang sudah memberikan banyak bantuan kepada kami. Dari pembinaan hingga pengembangan wisatanya," ujarnya.(KR-MFS)

Baca juga: Berhenti untuk menjadi penyampah makanan

Baca juga: PHR terima penghargaan atas inisiatif pengurangan sampah