Beijing (ANTARA) - Industri baterai lithium-ion China mengalami pertumbuhan pesat pada 2022, demikian menurut data resmi.
Total output baterai lithium-ion melebihi 750 gigawatt-jam (GWh) tahun lalu, melonjak 130 persen secara tahunan (year on year/yoy), ungkap data dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Total nilai output melampaui 1,2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.203) atau sekitar 174,06 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.187) mengingat skala industri yang semakin berkembang pada tahun lalu.
Output baterai lithium-ion China yang kuat menghasilkan ledakan produksi kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di negara itu. Kapasitas terpasang baterai daya untuk NEV pun mencapai sekitar 295 GWh tahun lalu.
Sementara itu, ekspor produk baterai lithium-ion melonjak 86,7 persen (yoy) menjadi 342,65 miliar yuan, menurut kementerian tersebut.
Baca juga: Harga lithium turun, CATL tawarkan diskon pembelian baterai untuk Tesla dan VW
Baca juga: Penjualan mobil listrik baterai BMW naik dua kali lipat pada 2022
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB