Peshawar, Pakistan (ANTARA) - Jumlah korban meninggal akibat pengeboman bunuh diri pada Senin (30/1) di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, bertambah menjadi 59 jiwa.
Angka itu meningkat menjadi 59 karena beberapa orang meninggal akibat luka-luka, kata seorang pejabat rumah sakit, Mohammad Asim, melalui pernyataan.
Sebanyak 27 polisi juga menjadi korban jiwa, kata kepolisian.
Peristiwa maut itu terjadi setelah seseorang meledakkan diri dengan bom di dalam sebuah masjid penuh jamaah di sebuah kompleks yang dijaga sangat ketat di Peshawar, kota yang bergolak di barat laut.
Si penyerang berhasil melewati beberapa barikade yang dijaga pasukan keamanan untuk masuk ke "Zona Merah", yang merupakan kompleks perumahan polisi dan kantor-kantor antiterorisme di Peshawar, kata kepolisian.
"Pengeboman bunuh diri," kata Kepala Kepolisian Peshawar Ijaz Khan kepada Reuters.
Khan mengatakan ruangan masjid itu dipenuhi oleh sekitar 400 orang pada saat kejadian. Sebanyak 170 korban luka-luka saat ini berada dalam kondisi kritis.
Pengebom meledakkan diri ketika ratusan orang berjejer untuk melakukan shalat, kata para pejabat.
"Kami menemukan serpihan-serpihan ledakan," kata Khan kepada para wartawan.
Ia menambahkan bahwa jelas ada kecerobohan pengamanan sehingga si pengebom bisa masuk ke lokasi yang sangat aman di kompleks tersebut.
Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan kepada Geo TV bahwa si pengebom berdiri di barisan pertama jamaah.
"Waktu imam menyebutkan 'Allaahu Akbar', ada ledakan keras," kata Mushtaq Khan, polisi yang mengalami luka di kepala. Ia berbicara kepada para wartawan dari tempat tidurnya di rumah sakit.
Ledakan hebat menyebabkan lantai dua bangunan masjid itu roboh hingga menimpa banyak anggota jamaah.
Gambar-gambar yang ditayangkan di televisi memperlihatkan para petugas menapaki atap bangunan yang runtuh agar bisa masuk ke bawah untuk menyelamatkan para korban yang terkubur reruntuhan.
Kelompok lokal Taliban yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan membantah tudingan sebagai pelaku serangan.
Penyelidikan sedang berlangsung untuk memastikan bagaimana sang penyerang bisa sampai menembus penjagaan keamanan yang istimewa tersebut dan apakah ada orang dalam yang membantu misi itu.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan serangan terburuk di Peshawar sejak Maret 2022.
Pada Maret 2022, seorang pengebom bunuh diri dari kelompok ISIS menewaskan sedikitnya 58 orang di sebuah masjid ketika shalat Jumat berlangsung.
Peshawar, yang berada di ujung distrik berpenduduk suku-suku Pakistan, berbatasan dengan Afghanistan --yang dipimpin Taliban-- dan kerap menjadi target serangan kelompok-kelompok garis keras, termasuk ISIS dan Taliban Pakistan.
Pengeboman pada Senin terjadi satu hari sebelum misi Dana Moneter Internasional (IMF) tiba di Islamabad untuk membicarakan pembukaan keran dana bagi ekonomi negara di Asia Selatan itu, yang sedang bergulat menangani krisis neraca pembayaran.
Baca juga: PBB khawatir terkait merebaknya wabah penyakit di Pakistan yang dilanda banjir
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres desak dukungan internasional untuk bangun kembali Pakistan
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB