Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) IndonesiaShinta Widjaja Kamdani mengatakan optimis ekonomi Indonesia terus tumbuh sepanjang tahun meski terjadi pelemahan secara global.
"Kami sepakat dengan pemerintah dan tetap optimis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh sepanjang tahun ini meskipun iklim ekonomi global kurang kondusif atau mendukung pertumbuhan di negara-negara berkembang," ujar Shinta saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Shinta mengatakan tidak melihat tekanan eksternal seperti pelemahan ekonomi global menciptakan krisis atau penurunan kinerja ekonomi. Meskipun memberikan risiko dalam bentuk penurunan atau perlambatan pertumbuhan.
Namun, Ia berpendapat bahwa hal ini tidak akan separah di negara-negara yang tergabung dalam G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat.
"Justru sebaliknya, kita memiliki peluang yang sangat tinggi untuk bisa mempertahankan kinerja pemulihan ekonomi yang sudah terjadi sejak 2021 karena fundamental ekonomi makro kita sangat solid dan mendukung stabilitas," kata Shinta.
"Ini faktor penting dalam kondisi saat ini (risiko krisis global tinggi) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih maksimal di Indonesia," lanjutnya.
Indonesia dinilai punya kesempatan untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu apabila bisa mempertahankan dan meningkatkan kondusifitas, menjaga momentum reformasi struktural serta meningkatkan efisiensi iklim usaha atau investasi nasional di tengah kampanye politik tahun ini.
"Hanya saja dengan tekanan global tersebut, kita perlu terus waspada dan lebih giat menggenjot kinerja ekonomi nasional," ujarnya.
Shinta mengatakan untuk mewujudkan optimisme perekonomian Indonesia terus tumbuh perlu dilakukan berbagai cara seperti meningkatkan daya beli masyarakat dan pertumbuhan konsumsinya, kontrol inflasi serta nilai tukar.
Selain itu, perlu adanya upaya memaksimalkan pertumbuhan investasi dan kesehatan kinerja pelaku usaha nasional di berbagai skala agar terus bertumbuh dan tidak tergerus oleh tekanan eksternal yang terjadi karena kondisi ekonomi global yang kurang baik.
Baca juga: Kadin bidik BIMP-EAGA mampu sumbang 6 persen perekonomian nasional
Baca juga: Indonesia dinilai berpeluang besar pimpin ASEAN jadi poros ekonomi global
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB