Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para orang tua lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya.
"Orang tua harus lebih selektif memilih lembaga tempat menitipkan anaknya dan orang tua harus sering berkomunikasi dengan anak atas kondisi yang mereka dapati di tempat belajarnya," ujar Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI Masyhur Khamis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan hal itu, menanggapi munculnya kasus kekerasan seksual yang dialami siswa atau santri belum lama ini
Beberapa waktu ini, kasus pelecehan seksual terhadap santriwati terjadi dalam waktu yang berdekatan, misalnya di Lampung dan Batang, Jawa Tengah.
Maraknya kasus-kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan, kata Masyhur, sebenarnya bukan muncul belakangan ini.
Ia menduga kasus serupa kemungkinan sudah berlangsung lama, namun korban tidak memiliki wadah untuk melapor.
"Selain lemahnya iman, lemahnya pengawasan di dalam institusi atau lembaga atau juga lemahnya kontrol sosial kita," kata dia.
Ia mengungkapkan sebenarnya kasus seperti ini pernah terjadi tetapi tidak tersebar karena masyarakat segan bicara atau belum ada salurannya.
Saat ini, kata dia, media sosial semakin terbuka sehingga semua peristiwa bisa tersampaikan.
Di satu sisi, Masyhuri mengajak aparat penegak hukum untuk rutin melaksanakan sosialisasi kepada pihak terkait untuk mencegah potensi pelecehan seksual terjadi.
Ketegasan penegak hukum, kata dia, dibutuhkan untuk memutus kasus ini agar tidak terulang.
"Bila sudah terjadi tentu aparat harus lebih tegas, tidak bertele-tele karena sungkan atau hal lain, sebab kasus-kasus seperti ini telah mencoreng lembaga agama yang sangat suci dan sakral," katanya.
Dia menilai ustaz yang menjadi pelaku pelecehan menggambarkan jika syahwat sudah menguasai diri, tidak ada lagi kesadaran bahwa apa yang mereka lakukan dilihat oleh Sang Pencipta.
"Artinya nilai-nilai akidah, nilai-nilai akhlak sudah pupus dalam diri mereka. Mungkin mereka menduga perilaku tersebut tidak akan terbongkar oleh siapa pun tapi mereka lupa bahwa Allah SWTmaha melihat lagi maha mengetahui,” ujarnya.
Baca juga: MUI diminta mengoptimalkan pembinaan umat jaga kerukunan jelang pemilu 2024
Baca juga: MUI sebut saweran untuk qori merupakan perbuatan yang melanggar nilai-nilai kesopanan
Berita Lainnya
Airlangga: Pemerintah akan dorong fasilitas GSP dari Amerika Serikat
30 November 2024 16:54 WIB
Menag Nasaruddin Umar tegaskan upaya meningkatkan kesejahteraan guru terus dilakukan
30 November 2024 16:36 WIB
Pengamat: Kenaikan upah minimum akan berikan efek surplus ke dunia usaha
30 November 2024 16:30 WIB
Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG
30 November 2024 16:20 WIB
Kemenkes ajak warga berperan aktif untuk mengeliminasi HIV/AIDS di Indonesia
30 November 2024 15:56 WIB
Waka Komisi I DPR RI akan perjuangkan anggaran TNI untuk wujudkan Astacita
30 November 2024 15:25 WIB
Presiden Mesir serukan hidupkan kembali solusi dua negara Palestina-Israel
30 November 2024 15:06 WIB
Pemuda Pancasila siap menangkan pasangan RIDO di putaran kedua Pilkada Jakarta
30 November 2024 14:58 WIB