Jakarta (ANTARA) - KM Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) yang ditugaskan mengangkut wisatawan yang terjebak cuaca buruk telah tiba di Pelabuhan Legon Bajak, Karimunjawa, Selasa (27/12) malam.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik menjelaskan bahwa KM Kelimutu yang semula diperkirakan tiba di Karimunjawa pukul 17.00 WIB, mengalami keterlambatan akibat cuaca selama pelayaran dari Sampit, Kalimantan Tengah.
"Dengan ukurannya, KM Kelimutu dapat melewati ombak 4-6 meter dengan aman, meski mengalami keterlambatan. Alhamdulillah kapal dapat sandar pukul 21.56 WIB dan proses embarkasi dilakukan dengan tertib dan aman," kata Opik dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, total wisatawan yang dievakuasi sebanyak 500 orang yang terdiri atas 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing. Mereka telah tiba dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu, sekitar pukul 05.05 WIB.
Ia menyampaikan, KM Kelimutumemiliki panjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter, dan bobot 1.400 ton. Kapal tipe 1.000 pax ini reguler melayari Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa (PP).
Khusus untuk evakuasi wisatawan, kapal dipercepat tiba di Karimun Jawa dari seharusnya 30 Desember 2022 menjadi maju lebih cepat pada 27 Desember 2022.
Bertindak sebagai Nakhoda KM Kelimutu Capt. Anwar Noor dengan membawahi 60 kru kapal.
Penugasan penjemputan wisatawan ini diawali dari surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya Kementerian Perhubungan menugaskan Pelni, yang dengan segera melakukan penyesuaian rute dan jadwal kapal terdekat dari Karimunjawa.
"Segera setelah kami mendapatkan permintaan untuk membantu proses evakuasi, kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya. Kami juga menambahkan tenaga pengamanan dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah," ujarnya.
Sebanyak 500 orang wisatawan yang dievakuasi, seluruhnya merupakan wisatawan domestik maupun asing yang terjebak berhari-hari tidak bisa menuju Semarang akibat perahu freeboard yang sedianya membawa mereka kembali ke Jepara atau Semarang tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk.
Selama tertahan di Karimunjawa, keluhan yang paling dirasakan adalah persediaan makanan yang terbatas dan menipis.
Opik menyampaikan, pada 2015, salah satu kapal Pelni yaitu KM Binaiya juga mendapatkan penugasan yang sama untuk mengevakuasi 125 wisatawanyang berhari-hari tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk.
Sebagai perusahaan negara dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, Pelni sering dipercaya pemerintah untuk terlibat misi penting seperti memasuki wilayah bencana dan membawa relawan maupun kebutuhan pokok.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mempercayakan kami melaksanakan tugas mulia seperti ini," katanya.
Baca juga: Jemput wisatawan terjebak di Karimunjawa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Pelni koordinasi
Baca juga: Gubernur Jateng: Tiga pulau di Karimunjawa segera dialiri listrik, Pulau-pulau kecil itu makin terang.
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB