Gubernur Syamsuar targetkan nol desa tertinggal 2024 di daerahnya

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menargetkan pada tahun 2024 tidak ada lagi desa tertinggal di daerah itu, antara lain dengan menggiatkan penyaluran bantuan keuangan desa guna mendorong percepatan pembangunan dalam berbagai bidang untuk mengentaskan desa tertinggal.

"Alhamdulillah dengan adanya bantuan keuangan yang diberikan kepada desa maka kondisi desa mandiri tahun 2022 sudah mencapai 159 desa, 520 desa maju, 801 desa berkembang, 87 desa tertinggal, dan 24 desa sangat tertinggal," kata Syamsuar di sela silaturahmi kerja wilayah IKatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Riau di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan, jumlah tersebut mengalami kemajuan yang signifikan dimana pada tahun 2019 hanya terdapat 10 desa mandiri, 163 desa maju, 951 desa berkembang, 422 desa tertinggal, dan 45 desa sangat tertinggal di Provinsi Riau.

Ia menyebutkan status desa sangat tertinggal masih banyak ditemui di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Karenanya pada dua Kabupaten ini akan menjadi fokus perhatian Pemrov Riau dan intervensi yang lebih kuat lagi sehingga status desa sangat tertinggal menjadi nol di Bumi Lancang Kuning," katanya.

Adapun beberapa intervensi yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Riau diantaranya pertama penambahan penyertaan modal desa di Badan Usaha Milik Desa(BUMDesa), penyertaan modal BUMDesa bersama, klasifikasi BUMDesa tahun 2022. Berikutnya pengembangan BUMDesa model di setiap kabupaten dan pengembangan BUMDesa bersama dan kawasan perdesaan.

Sementara itu merujuk data Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Riau tahun 2022 berada pada peringkat 17 dari 33 Provinsi di Indonesia dan dengan nilai IDM 0,7012 atau pada status berkembang.

"Mencermati kondisi IDM Riau tersebut maka perlu juga perhatian serius semua pihak untuk mendorong IDM Riau lebih tinggi lagi antara lain melalui pemanfaatan bantuan keuangan desa tersebut," katanya. ***3*** T.F011