New York City (ANTARA) - Sejumlah wanita hamil dengan kondisi medis berbahaya mendapat penolakan atas aborsi, yang sebenarnya dapat membantu menyelamatkan mereka, ketika mendatangi rumah sakit dan klinik dokter di Amerika Serikat (AS), menurut The Associated Press (AP).
"Beberapa dokter di sejumlah negara bagian dengan undang-undang aborsi restriktif mengatakan mereka telah merujuk atau menyarankan lebih banyak pasien untuk pergi ke tempat lain dibandingkan sebelumnya. Beberapa wanita menghadapi penundaan yang membahayakan dan berpotensi mematikan," kata laporan itu pada Minggu (20/11).
Para dokter mengatakan mereka dipaksa untuk menyeimbangkan antara penilaian medis dengan kemungkinan hukuman, termasuk hukuman penjara. Meskipun undang-undang yang paling ketat sekalipun mengizinkan aborsi untuk menyelamatkan nyawa seorang ibu, sebuah pertanyaan besar tetap ada, yaitu harus seberapa dekatkah pasien tersebut dengan kematian?
"Para ahli mengatakan sulit untuk menentukan data pasti mengenai kasus penolakan aborsi ketika komplikasi serius muncul," kata laporan itu.
Beberapa penentang aborsi mengatakan dokter mungkin menolak aborsi dalam situasi yang mengancam jiwa karena takut, lanjut laporan tersebut.
Baca juga: Ini dia aksi klinik ilegal dengan temuan aborsi 903 janin dalam 21 bulan
Baca juga: CEO Disney bilang "sulit" syuting di Georgia akibat dampak dari UU aborsi baru
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB