Ibu Rumah Tangga Kampar DIbekali Pelatihan Menjahit

id ibu rumah, tangga kampar, dibekali pelatihan menjahit

Ibu Rumah Tangga Kampar DIbekali Pelatihan Menjahit

Bangkinang, (Antarariau.com) - Sebanyak 28 orang ibu rumah tangga di Kabupaten Kampar dilatih keterampilan menjahit dalam menyukseskan program lima pilar pembangunan Pemda Kampar yang dikerucutkan menjadi tiga zero, zero kemiskinan, zero pengangguran serta zero rumah-rumah kumuh, pada Rabu (4/12/) di Sekretariat PKK Desa Pangkalan Baru.

Kegiatan jahit menjahit yang diikuti ibu rumah tangga produktif ini ditaja oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) Kecamatan Siakhulu.

Endang Susilawati selaku tutor dari peserta pelatihan menjahit itu bahwa dari 28 orang peserta pelatihan jahit menjahit ini dibagi menjadi 2 shif pagi dan sore, mengingat jumlah peserta cukup banyak. Sedangkangkan jumlah mesin jahit hanya 7 unit di tambah 1 unit mesin bordir.

''Untuk mensiasati membludaknya keinginan warga yang ikut pelatihan kami atur sistim pelatihan dengan pola teori dan praktek. 7 orang belajar membuat pola 7 orang belajar menjahit, waktunya 3 jam sehari atau 9 jam dalam 1 minggu selama 3 bulan,'' ujarnya.

Endang Susilawati menambahkan bahwa sebagai tutor ia merasa bertanggung jawab untuk mendidik para peserta sampai betul-betul bisa, sehingga mereka nantinya diharapkan mampu membuka usaha sendiri di rumah masing-masing, apalagi Bupati Kampar sering menyampaikan di setiap kesempatan bahwa akan memberikan bantuan modal usaha kepada warga yang sudah dinyatakan bisa dalam pelatihan menjahit. ''Walaupun ini program PNPM MP, tapi memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan,'' imbuhnya memaparkan.

Sementara di tempat terpisah Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (UPK PNPM MP) Kecamatan Siakhulu Yuan Nafi Syaputra kepada BETTER mengatakan bahwa selain Desa Pangkalan Baru, ada 4 desa lagi di Kecamatan Siakhulu yang sedang melaksanakan pelatihan menjahit, di antaranya Desa Buluhcina, Desa Baru, Desa Tanjung Balam dan Desa Lubuk Siam.

Untuk pelatihnya mereka manfaatkan warga di desa tersebut yang memang sudah betul-betul mahir dan berpengalaman di bidang menjahit atau memiliki usaha tailor, tujuannya agar warga yang ikut dalam pelatihan bisa berhasil, terangnya menjelaskan.