Pekanbaru, (antarariau.com) - Komisi Pemilihan Umum menyatakan di Kabupaten Kampar terdapat sebanyak 203 ribu warga tak menyalurkan hak pilih pada Pilkada Riau putaran kedua dan terbanyak adalah kalangan laki-laki disebabkan keengganan warga terhadap proses demokrasi langsung itu.
"Dari sebanyak 517.950 DPT (Daftar Pemilih Tetap), hanya sebanyak 314.806 yang menyalurkan hak pilihnya," kata komisioner KPU Kampar dalam rapat pleno terbuka penghitungan suara oleh KPU Riau di Kabubaten Kampar.
Dengan demikian, KPU mencatat ada sebanyak 203.144 warga pemilik suara tidak menyalurkan hak pilihnya (golput).
KPU mencatat, dari jumlah itu, terbanyak adalah kalangan laki-laki dengan jumlah "golput" sebanyak 109.853 dan perempuan hanya 93.291 orang.
Dijelaskan, bahwa pada pencoblosan Pilkada Riau, Rabu (27/11), jumlah surat suara yang sampai ke KPU Kampar ada sebanyak 350.158 lembar, namun 194 diantaranya rusak dan 211.798 tak terpakai.
Diperinci, surat suara sah ketika itu adalah sebanyak 313.094 dan total tidak sah akibat pencoblosan yang menyalah ada sebanyak 5.072 lembar.
"Total seluruh jumlah surat suara sah dan tidak sah yang didata di 1.220 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kampar, yakni ada sebanyak 318.166 surat suara," kata komisioner.
Di Kabupaten Kampar, seperti dikatakan Ketua KPU Riau Tengku Edy Sabli, bahwa kemenangan Pilkada Riau putaran kedua diraih oleh pasangan nomor urut 1, Herman-Agus dengan memperoleh 235.344 suara.
Sementara pasangan nomor urut 2, Annas-Andi hanya berhasil mengumpulkan 77.750 suara.
Meski demikian, KPU menetapkan pasangan Annas-Andi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur terpilih karena berhasil meraih kemenangan di sepuluh dari 12 kabupaten/kota yang ada di Riau.
Di Kampar Laki-Laki yang Lebih Banyak Golput
