Pekanbaru, (antarariau.com) - Calon Gubernur Riau Herman Abdullah membantah melakukan kampanye hitam berupa selebaran yang mendiskreditkan pasangan calon lainnya Annas Maamum-Arsyadjuliandi Rachman.
"Kalau ada yang melakukan itu bukan berarti harus dari tim saya yang meakukannya. Bisa saja dari orang lain yang sebenarnya ingin merugikan saya," kata Herman Abdullah di Pekanbaru, Jumat.
Herman Abdullah menyatakan bahwa tidak logis jika yang melakukan adalah dari timnya berdasarkan lokasi penyebaran selebaran itu. Lokasinya adalah SPBU di Jln. Nangka dan Jln. Arifin Ahmad.
"SPBU di Jln. Nangka dan Jln. Arifin Ahmad itu adalah milik wakil Annas Maamum, Arsyadjuliandi Rachman. Mana berani tim kami ke situ," lanjut Herman Abdullah.
Kampanye hitam dalam bentuk selebaran itu kontennya berisi hal-hal mendiskreditkan Annas Amaamum seperti kasus korupsi, terlibat PKI, dan lain-lain. Laporan ini diterima oleh Ketua Bawaslu Eddy Syarifuddin sesaat setelah Pilkada Riau putaran kedua, Rabu (27/11).
"Kami telah menerima laporan dari tim pasangan nomor urut 2 tentang adanya selebaran yang mendiskreditkan pasangan tersebut. Bentuknya adalah kertas yang dicetak dan digandakan," kata Eddy Syarifuddin.
Akan tetapi menurut Eddy Syarifuddin tim pasangan tersebut tidak menyatakan siapa yang terlapor, hanya sekedar melaporkan saja bahwa ada temuan seperti itu.
Pilkada Riau putaran kedua ini diikuti oleh dua pasangan calon yang terdiri dari Herman Abdullah-Agus Widayat dan Annas Maamum-Arsyadjuliandi Rachman. Saat ini proses penghitungan suara masih pada tingkat Kecamatan.
Cagub Herman Abdullah Bantah Lakukan Kampanye Hitam
