Pekanbaru waspadai aliran radikal, satu pengungsi Rohingya kembali dari pelarian

id Rohingya, Pekanbaru, waspadai, aliran ,radikal, satu, pengungsi, Rohingya ,kembali ,dari, pelarian

Pekanbaru waspadai aliran radikal, satu pengungsi Rohingya kembali dari pelarian

119 pengungsi Rohingya direlokasi ke Pekanbaru. (Foto:Antara/HO-Humas Kemenkumham Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Berbulan sudah dalam masa pelarian tanpa ada kejelasan, tiba-tiba salah satu pengungsi Rohingya kembali menyerahkan diri ke penampungan Pemerintah Kota Pekanbaru.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Jumat, mengatakan pengungsi Rohingya yang menyerahkan diri secara sukarela tersebut berjenis kelamin laki-laki.

"Dia ikut kabur dengan puluhan temannya beberapa waktu lalu," katanya.

Atas kejadian ini,Pemko Pekanbaru waspada dan tidak serta Merta menerima, namun akan melakukan rapat melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri guna menggali lebih dalam, apa yang telah dilakukannya selama kabur.

"Kami ingin menggali keterangan guna mengetahui keberadaan teman-temannya yang lain. Apakah masih ada di Pekanbaru atau sudah berada di Malaysia informasi itu perlu kami cari," katanya.

Selanjutnya tindakan atas pengungsi yang melarikan diri ini harus diberikan pembinaan khusus. Jangan serta-merta diterima kemudian menempatkan mereka di tempat akomodasi yang tersedia dan memfasilitasi mereka. Ini kurang baik untuk pembelajaran bagi pengungsi lain.

"Harapannya pihak Rudenim atau Imigrasi bisa melakukan pembinaan dulu kepada yang bersangkutan, menggali informasi, bagaimana caranya kabur, siapa yang memfasilitasi untuk kabur dan mereka ada dimana, itu yang kita perlukan," katanya.

Tujuannya mengantisipasi pengungsi lain yang masih berada di luar.

"Kita khawatir mereka ini terpapar radikalisme dan terorisme. Pemeriksaan ini juga untuk menghindari hal ini, sehingga jangan sampai masyarakat dirugikan," imbuhnya.

Zulfahmi menyebut, sejak kedatangan para pengungsi Rohingya asal Myanmar yang dipindahkan dari penampungan di Provinsi Aceh pada Mei 2022 lalu, sudah beberapa kali mereka melarikan diri secara berkelompok. Dugaan sementara, mereka kabur karena ingin menemukan keluarganya di Malaysia.

"Mereka ini kan sudah beberapa kali kabur secara berkelompok. Maka kita periksa yang kembali ini, apakah yang lain itu sudah di Malaysia atau masih di Riau. Beberapa waktu lalu kita juga dapat kabar ada yang tertangkap saat berada di Dumai," jelasnya.

Menurutnya, dari 119 pengungsi Rohingya yang didatangkan ke pengungsian di Pekanbaru, kini tersisa 40 orang. Sehingga, Kesbangpol Pekanbaru sendiri merasa heran mengapa mereka Kabir padahal sudah mendapat fasilitas yang cukup.