Manuver Politik Kader Demokrat Setelah Achmad Kandas

id manuver politik, kader demokrat, setelah achmad kandas

Manuver Politik Kader Demokrat Setelah Achmad Kandas

Pekanbaru, (antarariau.com) - Kondisi internal DPD Partai Demokrat Riau diwarnai beragam manuver politik para kadernya jelang pemungutan suara putaran dua Pilkada Gubernur Riau 2013, setelah calon gubernur dari partai berlambang mercy itu kalah di sidang Mahkamah Konstitusi.

"Iya, banyak kader (Demokrat) bermanuver ke dua kandidat yang tersisa," kata Juru Bicara DPD Partai Demokrat Riau, Roni Riansyah, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Cagub dari Partai Demokrat, Achmad-Masrul Kasmy, dipastikan gagal melaju setelah Mahkamah Konstitusi tidak mengabulkan gugatan mereka terkait kecurangan dalam pemungutan suara putaran pertama. Roni mengatakan, hingga kini sikap partai belum bulat mengenai pengalihan dukungan ke kandidat yang tersisa, yakni cagub Herman Abdullah-Agus Widayat atau ke cagub Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman.

"Sampai sekarang belum ada pembicaraan mengenai pengalihan dukungan," katanya.

Kondisi internal Partai Demokrat disinyalir terpecah pada Pilkada Riau, terutama sejak Wakil Gubernur Riau Mambang Mit memutuskan mundur sebagai Ketua DPD Demokrat Riau dan keluar dari partai tersebut. Hal tersebut dikarenakan Mambang tidak direstui maju dalam Pilkada Gubernur, sedangkan DPP Partai Demokrat condong kepada Achmad yang merupakan Bupati Rokan Hulu.

Pasangan Cagub Partai Demokrat Achmad-Masrul Kasmy hanya mendapat 20,73 persen suara dalam pemungutan suara pertama.

Namun, Roni Riansyah membantah manuver politik dari para kader merupakan buntut dari perpecahan internal di tubuh Partai Demokrat Riau.

"Selama belum ada keputusan, setiap kader bisa bermanuver sendiri. Tapi kalau sudah ada keputusan final, maka semua kader wajib memberikan dukungan kepada calon itu," katanya.

Menurut dia, pengalihan dukungan pada pemungutan suara putaran dua merupakan kewenangan mutlak dari DPP Partai Demokrat. Namun, secara hitungan politik, ia mengatakan kemungkinan besar Partai Demokrat akan merapat ke kubu Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman (AMAN).

"Pasangan AMAN dalam putaran pertama meraih lebih dari 28 persen suara. Saya rasa Demokrat akan mengalihkan dukungan ke calon yang peluang menang lebih besar," katanya.