Jakarta (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara bersama tim SAR gabungan menemukan empat jenazah korban tenggelam KM Cahaya Arafah dalam pelayaran dengan rute Ternate-Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan.
"Memasuki pencarian hari ketiga tim SAR gabungan akhirnya menemukan empat korban tenggelamnya KM Cahaya Arafah yang tenggelam di perairan Tokaka dalam kondisi meninggal dunia dan satu di antaranya merupakan balita," kata Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Rabu.
Dia mengatakan keempat jenazah itu, Siti Hadira Pakelo (42), asal Pulau Joronga, Hamima (69), asal Dolik Gane Barat, Nurjae Ahmad (50), asal Tokaka, dan Rahman Amran (4), asal Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan.
Ia mengatakan empat korban terdiri atas tiga perempuan dan satu laki-laki. Jenazah kemudian dievakuasi ke Desa Tokaka.
"Hari ini Rabu (20/7), sekitar pukul 13.30 WIT, telah ditemukan empat korban dan telah dibawa ke Tokaka," katanya.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap sembilan korban lainnya.
Dalam pencarian itu, Basarnas bersama tim SAR gabungan mengerahkan 13 armada dengan para personel dan tim penyelam.
Sebanyak 13 armada itu, yakni KN SAR 237 Pandudewanata, KP Gamalama, KAL Tidore, KRI Albakora, KN Gajah Laut, KN Ular Laut, KNP 358, Sea Rider Pandudewanata, Rubber Boat Unit Siaga SAR Halmahera Selatan/Bacan, longboat masyarakat, Palsar Evakuasi, Palsar Medis, dan Palsar Kom.
Kapal Motor Cahaya Arafah dilaporkan tenggelam karena dihantam gelombang tinggi dampak cuaca buruk di Perairan Pulau Tokaka, Halmahera Selatan, saat berlayar dari Ternate menuju Gane Barat, Senin (18/7).
Baca juga: Tim SAR berhasil menemukan jasad Baharuddin dalam perut buaya
Baca juga: Terseret arus hingga ke Pulau Bengkalis, dua nelayan Meranti akhirnya ditemukan selamat