Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi film "Ngeri-Ngeri Sedap" dengan mengatakan bahwa film tersebut turut mendukung kebangkitan ekonomi nasional pascapandemi sekaligus menyumbang promosi sektor pariwisata.
"Ini film yang sangat luar biasa yang sangat mendukung kebangkitan ekonomi kita dan ada promosi pariwisata yang disampaikan secara apik," kata Sandiaga kepada pers usai menonton “Ngeri-Ngeri Sedap” di kawasan Blok M, Jakarta, Minggu (26/6) malam.
Ia menyebutkan bahwa film tersebut telah melibatkan banyak sineas muda dan terdapat lebih dari 300 tenaga kerja yang tercipta. Sandiaga juga mengapresiasi pencapaian “Ngeri-Ngeri Sedap” yang telah menembus lebih dari 2 juta penonton sejak ditayangkan di bioskop pada awal Juni.
"Meminjam istilah Bang Putra, ini (film ‘Ngeri-Ngeri Sedap’) yang melibas ‘Top Gun’. Bukti bahwa film kita ini punya cerita yang kuat," katanya merujuk pada komentar dari Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan yang juga hadir dalam kesempatan yang sama.
Pada saat yang bersamaan, kata Sandiaga, “Ngeri-Ngeri Sedap” menyentuh pariwisata berbasis alam dengan menampilkan keindahan sejumlah destinasi termasuk Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DPSP) yang didorong pemerintah. Tak hanya destinasi, sub-sektor ekonomi kreatif lainnya seperti kuliner dan musik juga turut ditampilkan dengan baik di film tersebut.
Yang tak kalah penting, menurut Sandiaga, film ini tak hanya mengangkat kearifan lokal serta budaya yang luhur melainkan juga kebhinnekaan dan persatuan bangsa yang dikemas secara apik.
Sandiaga juga mengapresiasi kepada para sineas yang terus menghadirkan terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi. Ia berharap industri perfilman Indonesia bisa unjuk gigi dalam cakupan global sesegera mungkin seperti Amerika yang identik dengan Hollywood atau Korea Selatan dengan K-pop.
"Indonesia sekarang sudah di posisi ketiga ekonomi kreatifnya. Kami harapkan akan betul-betul menjadi suatu peluang untuk kita mencetak prestasi yang lebih mendunia,” ujarnya.
Pencapaian yang diperoleh “Ngeri-Ngeri Sedap”, kata Sandiaga, diharapkan menjadi awal dari pemulihan sektor perfilman tanah air. Ia berharap industri perfilman dapat bangkit setelah dua tahun siklus produksi film terganggu akibat pandemi COVID-19.
Mengingat hal tersebut, Sandiaga mengatakan pihaknya juga akan melanjutkan stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film atas dukungan Komisi X DPR RI. Menurutnya, program PEN subsektor film pada tahun lalu berjalan dengan sukses dan menghasilkan sejumlah inisiasi melalui tiga skema yaitu pra-produksi, produksi, dan promosi.
“Kami ingin program PEN film betul-betul menyentuh kepada kebutuhan masyarakat bahwa kita ingin hiburan tapi mendorong industri perfilman tanah air,” katanya.
Sandiaga berharap kondisi pandemi dapat terus terkendali sehingga para sineas dapat berkegiatan seperti sebelum pandemi dan menghasilkan karya-karya yang lain. Di sisi lain, ia mengatakan pihaknya juga terus memantau situasi dan tetap memastikan protokol kesehatan diberlakukan dalam sektor ekonomi kreatif.
“Jika angkanya (kasus positif COVID-19) bisa tetap terkendali, mudah-mudahan kita bisa menjaga momentum kebangkitan ekonomi, menggeliatnya perekonomian masyarakat dan juga terbukanya lapangan kerja,” katanya.
Berita Lainnya
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB