Tertarik sagu Meranti, investor Thailand berencana ekspor ke pasar Eropa dan Amerika

id Investor Thailand ke Meranti ,Sagu Meranti ,Bupati Meranti ,Bupati Adil

Tertarik sagu Meranti, investor Thailand berencana ekspor ke pasar Eropa dan Amerika

Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil sedang melihat produk makanan instan yang diproduksi oleh perusahaan yang dimiliki investor dari Thailand, Selasa (21/6) malam. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Kalau hanya sagunya dibawa saya tidak mau, saya ingin dia bangun pabrik di sini. Iya mereka sepakat,
Selatpanjang (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kepulauan MerantiMuhammad Adil menjamu investor asal Thailand di rumah dinas yang berencana mengekspor sagu asal kabupaten termuda di Riau ini, Senin malam (20/6).

Investor asal Thailand ini berasal dari perusahaan Thai Wah Public Company Limited. Kehadiran mereka untuk melihat peluang berinvestasi Kepulauan Meranti, khususnya dalam pengolahan makanan dari bahan baku sagu.

Country GM Thai Wah Indonesia Herman Chadra didampingi Techilnical Service and Techibical Development Thai Wah, Akamol Klaikherd mengatakan pihaknya berencana bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam bidang produksi sagu maupun produksi hilir sagu lainnya.

"Rencananya kita membutuhkan bahan baku sagu untuk kita produksi sendiri ataupun untuk kita ekspor untuk pasar Asia, Amerika dan Eropa," ungkap Herman.

Ia mengatakan sentra Industri Kelas Menengah (IKM) Sagu yang ada di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur sebagai potensi besar yang bisa dijadikan rekan usaha perusahaan mereka.

"Itu yang kita jajaki, dan kita minta dukungannya dari Pak Bupati untuk mendukung kerjasama ini agar kita bisa berinvestasi ke depannya di Meranti," tuturnya.

Saat kunjungan, mereka juga membawa sejumlah produk hasil produksi dari perusahaan yang mereka kelola yaitu, Mi Cup dari berbagai olahan baku seperti beras dan kacang hijau.

"Jadi kita berfikir menggunakan sagu untuk diperkenalkan kepada dunia sebagai produk unggulan ekspor, baik kita produksi di Indonesia atau di luar negeri juga," katanya.

Dengan kualitas sagu yang baik, Herman memprediksi akan membutuhkan sekitar 1.000 sampai 2.000 ton sagu kering setiap bulannya sebagai bahan baku.

Bahkan jumlah tersebut bisa bertambah apabila pasar di luar negeri memiliki respons yang baik terhadap produk sagu.

Pada Selasa (21/6) mereka juga melakukan peninjauan ke Sentra IKM Sagu Sungai Tohor untuk melakukan trial produksi.

"Kita sedang jajaki untuk meningkatkan kualitas dari sagu yang sudah dihasilkan selama ini. Oleh karena itu, kita datang bersama tim dari produksi dan teknikal untuk melihat seberapa jauh kita bisa meningkatkan kualitas dari sagu yang dihasilkan sentra IKM Sagu," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil menyambut baik rencana investor tersebut untuk bekerjasama. Walau demikian, dia meminta syarat mutlak untuk bisa bekerjasama yaitu para investor harus membangun pabrik di Kepulauan Meranti.

"Yang penting mereka bangun pabrik di sini. Kalau bahan bakunya kita suplai semua. Kita jamin bahan bakunya," ujar Adil didampingi Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Meranti, Miftahulaid.

Bupati Adil menuturkan selain akan meningkatkan produksi maupun kualitas sagu, adanya pembangunan pabrik tersebut nantinya akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di Kepulauan Meranti.

"Kalau hanya sagunya dibawa saya tidak mau, saya ingin dia bangun pabrik di sini. Iya mereka sepakat," pungkasnya. (Adv)