Pengungkapan Kematian Gajah TNTN Riau Terkendala

id pengungkapan kematian, gajah tntn, riau terkendala

Pengungkapan Kematian Gajah TNTN Riau Terkendala

Pekanbaru, 12/9 (antarariau.com) - Pengungkapan kasus kematian dua ekor gajah di Taman Nasional Tesso Nillo Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Mei 2013 terkendala berkas perkara yang dinyatakan tidak lengkap (P-19).

"Kami telah mengajukan perkara ini ke pihak kejaksaan, namun dikembalikan karena berkas perkaranya dinyatakan belum lengkap atau P-19," kata Kepala Bidang Tehnis BKSDA Riau Syahimin kepada Antara, Kamis.

Dua ekor gajah sumatera ditemukan mati diduga akibat diracun di dalam Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada awal dan akhir Mei 2013 saat personel Balai Taman Nasional bersama WWF melakukan monitoring pergerakan gajah liar.

Indikasi dua gajah malang tersebut kemungkinan mati akibat diracun salah satunya karena lokasi penemuannya tidak jauh dari ditemukannya gajah yang sebelumnya juga mati akibat racun pada awal Mei 2013.

"Hasil otopsi untuk dua gajah tersebut sebelumnya juga positif kalau hewan itu memang mati akibat termakan racun," kata Syahimin.

Ia mengatakan, selam proses penyelidikan, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah pihak yang dianggap mengetahui.

Mereka yang sempat diperiksa itu kata dia, mulai dari kalangan masyarakat, petugas TNTN, serta ada beberapa dari pihak perusahaan perkebunan.

Syahimin mengatakan, pemeriksaan saksi-saksi ketika itu dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk mencari tersangka atau pelakunya.

"Sebenarnya berkasnya sudah siap dan sudah kami limpahkan ke pihak kejaksaan. Namun dikembalikan karena dinyatakan belum lengkap," katanya.

Kasus kematian gajah sumatera di kawasan hutan Provinsi Riau telah berulang kali terjadi.

Data organisasi pecinta lingkungan global (WWF) menyebutkan, sepanjang tahun 2013 telah ditemukan sebanyak empat bangkai gajah yang dicurigai tewas dengan cara dibunuh.

Terakhir, WWF bersama tim monitor lapangan menemukan tulang belulang gajah di kawasan hutan konsesi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang bergerak dibidang industri bubur dan kertas di Kabupaten Pelalawan, Sektor Baserah.

Tim lapangan menemukannya pada Minggu pagi (8/9) dan diperkirakan gajah tersebut telah mati sejak lebih sebulan lalu karena kondisi fisik yang hanya tinggal tulang belulang.

Tim monitor di lapangan memperkirakan tulang belulang itu merupakan gajah betina dewasa yang seharusnya telah siap menghasilkan keturunan.

Saat ini, untuk kasus temuan tulang belulang gajah tersebut juga tengah diselidiki oleh PPNS BKSDA Riau.