Gajah di TNTN mati dengan gading hilang

id Taman nasional Tesso Nilo, gajah sumatera mati,Gajah mati, gajah diracun

Gajah di TNTN mati dengan gading hilang

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bernama Rahman mati diduga keracunan untuk diambil gadingnya. (ANTARA/dok)

Pelalawan (ANTARA) - Seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ditemukan mati diduga diracununtuk diambil gadingnyapada Rabu (10/01).

Kepala TNTN Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi, Kamis, menjelaskan kematian gajah jantan bernama Rahman tersebut pertama kali diketahui oleh sang Mahout, Jumadi.

Saat itu Jumadi memanggil gajah Rahman dengan membawakan buah, namun tidak ada respons seperti biasanya.

"Setelah didekati, gajah Rahman ditemukan dalam kondisi tergeletak lemas dan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang," terang Heru.

Kejadian tersebut kemudian segera dilaporkan ke Koordinator Mahout. Namun saat ditelusuri, tak ada ditemukan barang -barang yang diduga digunakan oleh pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman.

Disebutkan Heru, berdasarkan kondisi Rahman, diduga kuat gajah berusia 46 tahun tersebut diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya.

Sempat dilakukan upaya penanganan awal sesuai petunjuk dokter hewan BBKSDA Riau dengan memberikan obat pencahar (norit), susu dan gula cair menggunakan selang, namun naas gajah Rahman mati sekitar pukul 15.55 WIB.

"Saat dilakukan tindakan neukropsi oleh tim dokter hewan BBKSDA Riau, kematian gajah Rahman diduga karena keracunan," tutur Heru.

Tambahnya, pihaknya telah berkoordinasi dan melaporkan kejadian in ke Polsek Ukui, Polres Pelalawan untuk menelusuri perkara ini.

Diketahui belum sampai dua bulan, seekor anak gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar dari kantong gajah Tesso Tenggara mati usai terlilit tali nilon hingga menimbulkan infeksi pada kakinya, Kamis (16/11/2023).

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin melalui pernyataannya menjelaskan sebelum kematiannya, gajah tersebut sempat mendapatkan penanganan medis oleh Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau.

Sakitnya anak gajah jantan berusia dua tahun tersebut diketahui usai mendapat laporan dari salah satu karyawan perusahaan konsesi bahwa ada anak gajah yang terpisah dari kelompoknya, Selasa (14/11).

"Tenaga medis dan perawat gajah langsung ke lapangan. Hasil observasi ditemukan lilitan tali nilon pada kaki kanan depan gajah yang diduga sudah lama terpasang sehingga membuat luka sangat dalam hingga menyisakan persendian," terang Ujang.

Baca juga: TWA Buluh Cina tutup sementara lantaran banjir