Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak dua kelompok gajah sumatera liar ke luar dari habitatnya di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) diduga akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan konservasi di Provinsi Riau tersebut, sehingga masuk ke kebun milik masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi.
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andi Hansen Siregar kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis, mengatakan diperkirakan ada lima ekor gajah liar yang terbagi di dua kelompok tersebut. Menurut dia, kondisi tersebut makin membuat sibuk personel BBKSDA dan Balai TNTN yang saat ini sedang berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Ia membenarkan gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) tersebut ke luar dari habitatnya di Tesso Nilo akibat Karhutla.
“Akibat dari ada kebakaran di daerah Tesso Nilo. Inilah yang bikin kita kerepotan lagi,” ujarnya.
Hansen menjelaskan satu kelompok gajah liar tersebut berada di sekitar Desa Bongkal Malang Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Dari identifikasi awal, salah satu gajah tersebut sudah dewasa dan berkelamin jantan sehingga gadingnya cukup panjang.
“Yang jelas mereka makan tanaman sawit milik masyarakat di sana,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan dibantu oleh sebuah LSM lingkungan yang sudah berada di lokasi tersebut.
“Tim masih memantau terus, saya harap masyarakat jangan anarkis,” katanya.
Sedangkan, satu kelompok gajah liar lainnya berada di sekitar Kecamatan Cirenti Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Informasi dari warga setempat ada tiga ekor gajah yang berkeliaran di daerah tersebut. Menurut dia, tim BBKSDA sudah menindaklanjuti laporan tersebut dan memeriksa lokasi, namun yang baru teridentifikasi sejauh ini baru dua ekor gajah.
“Jadi ada kelompok kecil ini yang berkeliaran,” ujarnya.
Pada pertengahan bulan Juni 2019 gajah liar dari TNTN juga ke luar dari habitatnya dan berkeliaran di kebun masyarakat di Kabupaten Inhu, yakni di Kecamatan Peranap dan Kelayang. Tim BBKSDA Riau dibantu WWF saat itu langsung melakukan penghalauan agar satwa bongsor itu masuk lagi ke habitatnya.
Hansen menduga dua kelompok gajah yang kini berkeliaran bisa jadi dari kawanan yang sama. Akibat habitat mereka terganggu karena kebakaran di TNTN, gajah tersebut memilih masuk ke kebun masyarakat untuk mencari makan dan bertahan hidup.
Baca juga: VIDEO - Kebakaran hutan terus bermunculan di Taman Nasional Tesso Nilo
Baca juga: Polisi tangkap tokoh adat "Batin" perambah Taman Nasional Tesso Nilo, begini penjelasannya
Baca juga: Api dekati kamp Flying Squad, gajah sumatera di Tesso Nilo stres akibat Karhutla
Berita Lainnya
Keberlanjutan program konservasi gajah Sumatera, Hutama Karya siapkan 7000 bibit pohon pakan alami
28 November 2024 15:03 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Gajah sumatera lahir di TWA Buluh Cina
05 November 2024 16:35 WIB
Sengarun, gajah tertua yang tangani puluhan konflik di Riau
28 June 2024 15:21 WIB
Kabar gembira, anak gajah Sumatera lahir di Bengkalis
08 April 2024 20:47 WIB
Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman
25 March 2024 22:59 WIB
Warga Pangkalan Kuras diserang gajah liar yang masuk kebun
24 March 2024 20:26 WIB
Dua bulan berlalu, polisi masih selidiki kematian gajah Rahman dengan periksa 12 saksi
18 March 2024 19:25 WIB