Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan puting beliung pada Minggu (12/6) telah merusak setidaknya 38 rumah di Desa Rewataya Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari merinci sebanyak delapan unit rumah rusak berat dan 30 unit lainnya rusak ringan.
Selain rumah, sebanyak tiga unit gudang penyimpanan rumput laut dan satu gedung fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan
"Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap yang rata-rata terbuat dari bahan seng. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar melaporkan 8 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat mengungsi sementara dengan kerabat terdekat," ujar Abdul.
BPBD Kabupaten Takalar berkoordinasi dengan aparat desa dan TNI/Polri untuk melakukan asesmen lanjutan pasca terjadinya angin puting beliung. Selain itu, BNPB telah memberikan bantuan logistik darurat kepada 38 keluarga terdampak.
BNPB mengimbau hingga tiga hari ke depan, Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan puting beliung. Sementara untuk di Kabupaten Takalar berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan sebagian besar wiayah mengalami awal musim kemarau pada bulan April hingga Juni 2022. Meskipun begitu, beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi mengalami hujan disertai angin kencang yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah.
Merespon prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya cuaca ekstrem terlebih dengan adanya peralihan musim yang dapat menimbulkan fenomena angin kencang atau angin puting beliung.
Perangkat daerah setempat dapat melakukan pemotongan dahan, ranting maupun material pohon yang rimbun untuk meminimalisir potensi pohon tumbang.
Selain itu , memberikan informasi peringatan dini kepada warga setempat terkait curah hujan jika sudah mengguyur wilayah lebih dari satu jam untuk dapat segera melakukan upaya kedaruratan dan evakuasi jika diperlukan, ujarnya.
Masyarakat juga dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui potensi bencana yang ada di sekitar tempat tinggal melalui inaRisk, tambahnya.
Baca juga: Angin puting beliung menyebabkan puluhan rumah rusak di Cirebon
Baca juga: Rumah warga Padang hancur diterjang puting beliung
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB