Sebagaimana diketahui, qari dan qariah Kepulauan Meranti dipastikan tak bisa tampil dalam ajang mensyiarkan Al Quran yang digelar di Kabupaten Rokan Hilir. Hal itu lantaran dana operasional tak dianggarkan oleh pemerintah setempat hingga pendaftaran ditutup pada Kamis (9/6) kemarin.
Ketua LPTQ Kabupaten Kepulauan Meranti, Agus Syafri mengungkapkan jika kabupaten termuda di Riau itu tidak mengirim utusan dalam ajang seni baca Al-Qur'an tingkat Provinsi Riau. Adapun alasannya karena tidak ada anggaran untuk kebutuhan operasional.
"Berdasarkan hasil rapat, kita sudah memutuskan untuk tidak ikut pada ajang MTQ tingkat Provinsi Riau. Hal itu dikarenakan tidak adanya DPA untuk itu di Bagian Kesra. Kita di LPTQ ini sifatnya hanya pembinaan, jika terkait urusan mengirim utusan qori dan qoriah itu urusannya pemerintah daerah," katanya.
Hal ini pernah disampaikan oleh Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil beberapa waktu lalu. Ia memilih kafilah Kepulauan Meranti absen tahun ini karena dipandang belum maksimal dan harus lebih dilatih lagi.
Tak hanya itu, ia juga tak mau Kepulauan Meranti memboroskan anggaran daerah yang terbatas, sehingga dia memilih untuk dilakukan pelatihan ketimbang harus memberangkatkan kafilah.
"Kalau tak juara satu tak usah dikirim. Sudah mantap, baru kita berangkat. Lebih bagus saat ini anggarannya dialihkan untuk pelatihan-pelatihan saja dulu," ujarnya.
Kondisi tersebut sangat disayangkan oleh sejumlah kalangan masyarakat dan berbagai pihak. Karena banyak kafilah di Meranti yang telah menorehkan prestasi yang gemilang pada ajang MTQ tahun sebelumnya.
Saat ini berbagai pihak tengah mengupayakan agar kafilah Kepulauan Meranti tetap tampil dalam ajang syiar islam tersebut. Walaupun tidak tercatat sebagai peserta yang dinilai, minimal bisa tampil sebagai peserta eksibisi.
Hal itu dilakukan untuk menghilangkan rasa malu terhadap kabupaten dan kota lainnya di Riau. Sebagai bentuk kepedulian, beberapa tokoh masyarakat bersama pemuda pun merapatkan barisan dan mengadakan rapat musyawarah untuk mengumpulkan donasi.
Pantauan di lapangan, Jumat, tampak segenap tokoh pemuda bersama LSM beserta insan pers beramai-ramai melakukan aksi penggalangan dana dengan membawa kotak sumbangan kepada warga di Kota Selatpanjang.
Ketua koordinator pengumpulan donasi,
Nurul Fadli menuturkan dana yang dikumpulkan dipergunakan untuk meringankan biaya akomodasi para kafilah agar bisa tampil di MTQ tingkat provinsi. Ia sangat terharu partisipasi penggalangan ini mendapatkan banyak respon dan dukungan dari kalangan masyarakat.
"Alhamdulillah, di hari Jumat yang berkah ini dimulai gerakan pengumpulan koin seribu rupiah guna membantu LPTQ Meranti yang terkendala dana untuk memberangkatkan kafilah mengikuti MTQ. Saya ucapkan terimakasih kepada donatur dan masyarakat. Semoga ini menjadi berkah dan ladang amal untuk kita semua," kata Fadli.
Selain itu, menurut Fadli masyarakat Meranti yang berada di beberapa daerah di Riau khususnya di Kota Pekanbaru juga sempat menyampaikan sikap dan kekecewaan terhadap pemerintah setempat. Mereka pun ikut melakukan lobi ke panitia agar kafilah tetap tampil, dan akan menyediakan fasilitas untuk keberangkatan nantinya.
"Kondisi hari ini juga mendapatkan tanggapan serius dari tokoh masyarakat Meranti di beberapa daerah termasuk di Pekanbaru. Intinya walaupun tidak difasilitasi pemerintah setempat, kita tetap akan memberangkatkan kafilah agar Meranti tidak terlihat seperti dikucilkan," bebernya.
Selain penggalangan dana secara langsung, koordinator pengumpulan donasi juga memberikan kesempatan bagi warga baik di dalam maupun di luar Kepulauan Meranti untuk ikut berpartisipasi. Donasi bisa dikirim seikhlasnya melalui rekening atas nama Sugianto dengan nomor 0267147291.
