Pekanbaru, 29/8 (antara.com) - Hujan gerimis mengguyur sejumlah daerah di Kota Pekanbaru sudah cukup untuk mengurangi polusi asap kebakaran pada Kamis pagi.
Berdasarkan pantuan Antara, hujan gerimis mulai turun sekitar pukul 05.30 WIB meski tidak merata dan hanya berdurasi pendek sekitar 10 menit. Meski begitu, turunnya gerimis telah mengurangi kepekatan asap yang menyelimuti udara Pekanbaru selama tiga hari terakhir.
Jarak pandang relatif lebih baik dibandingkan hari sebelumnya yang pada pagi hari hanya tersisa 300 meter akibat asap pekat.
"Udara lebih segar pagi ini," kata seorang warga, Minem (45).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri mengatakan kegiatan modifikasi cuaca dengan penyemaian awan untuk hujan buatan masih terus dilakukan. Ia mengatakan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) setidaknya menebar dua ton garam setiap hari menggunakan pesawat.
"Penyemaian awan menggunakan satu Cassa dari BPPT dan bantuan satu pesawat Hercules TNI AD," katanya.
Dari citra satelit NOAA 18 pada Kamis pagi, ujar staf analisa BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi, titik panas di Riau ada sebanyak 26 yang tersebar di tiga kabupaten. Rinciannya 15 titik di Kabupaten Pelalawan, enam titik di Indragiri Hulu dan lima di Indragiri Hilir.
"Terjadi penurunan drastis pada jumlah titik panas," kata Slamet melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, titik panas di Riau mencapai 152 titik dengan jumlah terbanyak di Pelalawan yang mengakibatkan asap sisa kebakaran menyelimuti Kota Pekanbaru.