Hujan yang turun tiba-tiba membuat sebagian jamaah yang telah duduk di karpet yang disediakan, tidak sempat menghindar sehingga basah kuyup.
Sebagian mereka di saf terdepan bisa segera berlari dan berteduh di pelataran kantor gubernur, namun tetap basah oleh guyuran hujan.
"Langit memang agak mendung dari subuh, namun sudah agak terang menjelang pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Karena itu kami tetap datang untuk shalat. Ternyata hujan," kata salah seorang umat Islam setempat,Novear, yang mengikuti Shalat Id di tempat itu.
Salah seorang umat Islamyang datang ke halaman kantor gubernur setempat menggunakan sepeda motor, David, mengatakan panitia mengumumkan untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar.Sebagian mereka di saf terdepan bisa segera berlari dan berteduh di pelataran kantor gubernur, namun tetap basah oleh guyuran hujan.
"Langit memang agak mendung dari subuh, namun sudah agak terang menjelang pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Karena itu kami tetap datang untuk shalat. Ternyata hujan," kata salah seorang umat Islam setempat,Novear, yang mengikuti Shalat Id di tempat itu.
Namun, karena sudah basah kuyup dan hujan masih belum berhenti, ia memilih untuk tetap berteduh di pelataran kantor gubernur setempat.
Sebagian umatyang datang ke tempat itu menggunakan mobil segera bergeser ke Masjid Raya Sumbar untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri berjamaah.
Sebelumnya, Kepala Biro Kesra dan Bina Mental Sekretariat Daerah Pemprov SumbarIrsyad mengatakan panitia telah mengantisipasi gangguan cuaca saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri di halaman kantor gubernur dengan menyiapkan lokasi alternatif di Masjid Raya Sumbar.
Saat ternyata turun hujan, maka lokasi alternatif dioptimalkan bagi jamaah yang akan melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah yang digelar Pemprov Sumbar.
Shalat Idul Fitri secara rutin setiap tahun digelar di halaman Kantor Gubernur Sumbar. Namun, dua tahun terakhir ditiadakan karena pandemi COVID-19, sedangkan tahun ini kembali digelar Shalat Id di tempat itu, namun turun hujan.