Gubri minta LAMR jaga suasana aman dan kondusif, dukung peningkatan investasi di Riau

id Pemrov Riau

Gubri minta LAMR jaga suasana aman dan kondusif, dukung peningkatan investasi di Riau

Gubernur Riau lantik pengurus LAMR masa bakti 2022-2027. Foto:Antara/Ho-Diskominfotik Riau.

"Ketua Umum MKA Datuk Seri Marjohan Yusuf dan DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil diamanahkan sebagai pucuk Ketua di LAMR, memiliki suatu tanggung jawab besar yang dipercayakan oleh mayoritas unsur LAMR, kabupaten/kota di Riau," katanya.
Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menjadi payung negeri agar terciptanya suasana aman dan kondusif di daerah yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan agama itu.

"Suasana aman dan kondusif di Provinsi Riau harus dapat terus terjaga karena salah satu dampaknya adalah meningkatnya ekonomi Riau, terutama berkaitan dengan investasi di Riau," kata Gubernur Riau, Syamsuar, dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan keberhasilan adanya kepercayaan investor untuk berinvestasi di Riau lebih karena suasana aman, damai dan kondusif, serta adanya kemudahan berusaha yang telah dibuat Pemerintah Provinsi Riau dan kabupaten/kota se Provinsi Riau.

Selain itu dengan telah dilantiknya pengurus LAMR masa bakti 2022-2027, katanya lagi, dipimpin oleh Datuk Seri Marjohan Yusuf sebagai Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), dan Datuk Seri Taufik Ikram Jamil sebagai Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, maka diharapkan LAMR menjadi payung negeri.

"Ketua Umum MKA Datuk Seri Marjohan Yusuf dan DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil diamanahkan sebagai pucuk Ketua di LAMR, memiliki suatu tanggung jawab besar yang dipercayakan oleh mayoritas unsur LAMR, kabupaten/kota di Riau," katanya.

Sejalan dengan itu pula, katanya lagi, kepercayaan dari sejumlah masyarakat Melayu, pemangku adat dan pemangku kepentingan kebudayaan lainnya tertumpu pada pengurus baru tersebut.

Karenanya diharapkan kepengurusan yang baru agar mendudukkan tugas dan tanggung jawab yang jelas antara dewan kehormatan adat, majelis kerapatan adat, dewan pimpinan harian, lembaga adat. Dan tentunya harus jelas peran kewenangan masing-masing atau tidak mencampur adukan kewenangan dari masing-masing lembaga tersebut.

"Kewenangan dari masing-masing lembaga tersebut harus jelas, sehingga tidak sekejap ke sana dan sekejap ke sini sesuai keinginan hati," katanya.

Syamsuar mengatakan bahwa posisi LAM Riau sangat penting sebagai simbol nilai dan adab bagi masyarakat Melayu Riau. Apalagi bagi keseimbangan Negeri Melayu yang menjunjung sejarah keberadaan kebudayaan Melayu di negeri ini.

Karenanya para pemangku adat hendaknya terus selaras dalam mewujudkan kemaslahatan bersama di bidang kebudayaan.

"Utamakan musyawarah dalam setiap menentukan langkah dan arah kebijakan di lingkup adat Budaya Melayu Riau. Segala sesuatunya harus dipikirkan dengan akal yang berlandaskan iman dan ihsan. Baik dan benarnya sudah sedemikian rupa dijabarkan melalui tunjuk ajar Melayu. Tunjuk ajar Melayu yang merujuk kepada tuntunan Agama Islam, sebagaimana kita maklumi adat bersendikan sarak, sarak besendi Kitabullah," katanya. (ADV)