Sejumlah OPD Pemkab Siak rapat di Kejaksaan terkait optimalisasi pendapatan

Siak (ANTARA) - Sejumlah organisasi perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Siak mengikuti rapat di Aula Kejaksaan Negeri Siak bersama instansi lain yang tergabung dalam tim peningkatan optimalisasi pendapatan asli daerah dan penyelamatan aset daerah.

Pertemuan tersebut membahas capaian realisasi pajak dan retribusi yang beragam pada masing-masing OPD. Ada yang pencapaiannya kurang, cukup bahkan ada yang surplus seperti retribusi parkir oleh Dibas Perhubungan Siak.

Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Siak yang memimpin tim ini, Hindun Harahap mengatakan tahun ini akan didorong pencapaian target pendapatan. Pasalnya tahun lalu tim sudah bekerja sehingga pendapatan sudah melebihi target.

"Tahun ini kita rencanakan untuk pajak dan seluruh retribusi, apa yang menjadi potensi pajak dan retribusi itu yang kita gali, kita dorong mana yang sudah capai target lebih maksimal, mana yang belum kita dorong supaya bisa capai target," kata Hindun usai rapat di Aula Kejari Siak. .

Tahun lalu lanjutnya tahun dari target 100 persen bisa menjadi melebihi 175 persen dengan fokus di pajak sarang burung walet. Pasalnya potensi itu besar di Siak dan pihaknya melaksanakan kegiatan sosialisasi tiga bulan lalu mengeksekusi.

Untuk tahun in,i sebut dia, tidak hanya mendorong tapi juga mengurai permasalahan di lapangan untuk dicarikan solusinya. Seperti soal retribusi sampah oleh dinas lingkungan hidup di lokasi pasar yang juga ada dinas lainnya.

"Jadi perlu koordinasi biar gampang, misalnya permasalahan kurangnya sarana tong sampah sehingga masalah selesai," ujarnya.

Dia mengatakan tim ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Siak tahun lalu. Tim ini beranggotakan seluruh OPD yang punya potensi pajak dan retribusi ditambah instansi lainnya seperti kepolisian dan Badan Pertanahan Nasional.

"Rapat dengan seluruh dinas kita lakukan hari ini, tapi rapat kecil dengan badan keuangan sudah dilakukan juga. Rencana ke depannya ke depan turun ke lapangan karena banyak permasalahannya di sana, " ungkap dia.