Jakarta (ANTARA) - Rusia telah memberlakukan pembatasan pergerakan dana yang dapat ditransfer ke negara dan kawasan yang "tidak bersahabat," seperti disampaikan bank sentral negara itu pada Jumat (25/3).
Langkah tersebut diambil sebagai respons atas pembekuan sebagian cadangan emas dan mata uang asing Rusia di beberapa negara, kata bank sentral itu melalui Telegram.
"Jumlah dana yang sebanding" turut terdampak, sebut bank sentral Rusia, tanpa menyebutkan angka pastinya.
Total cadangan emas dan mata uang asing Rusia mencapai sekitar 640 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.351).
Dari jumlah tersebut, sekitar 300 miliar dolar AS dibekukan setelah Moskow meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina, ujar Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov sebelumnya pada bulan ini.
Baca juga: Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva sebut Putin berniat hadiri KTT G20
Baca juga: Indef: G20 Indonesia antisipasi dampak panjang terkait konflik Rusia-Ukraina
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB