Kemenkeu: BPDLH salurkan dana bergulir kepada 27.856 debitur sektor kehutanan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, BPDLH

Kemenkeu: BPDLH salurkan dana bergulir kepada 27.856 debitur sektor kehutanan

Wisata mangrove atau hutan bakau di Desa Batulimau, Karimun, Kepulauan Riau. (ANTARA/Ogen/am)

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) telah menyalurkan dana melalui skema bergulir kepada 27.856 debitur sektor kehutanan dengan outstanding Rp1,38 triliun per 2021.

"BLU ini telah menyalurkan dana bergulir 2021 kepada 27.856 debitur dengan nilai outstanding Rp1,38 triliun," kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.

Sementara untuk tahun ini, Hadiyanto menyatakan penyaluran fasilitas dana bergulir sektor kehutanan oleh BPDLH ditargetkan kepada 5.000 debitur.

Baca juga: DLH: Kondisi mangrove di Kabupaten Cilacap makin membaik

BPDLH tahun lalu telah berhasil menghimpun dana lingkungan hidup dari beberapa lembaga donor seperti Administrator Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Bank Dunia, dan Ford Foundation.

Dana yang berhasil dihimpun BPDLH dari UNDP melalui green climate fund adalah sebesar Rp11,14 miliar dan telah disalurkan sebanyak 56,98 persen atau Rp6,34 miliar.

Untuk dana dari Bank Dunia yang berhasil dihimpun BPDLH adalah sebesar Rp2,18 miliar dan telah disalurkan 45,72 persen atau Rp1,01 miliar.

Untuk dana dari Ford Foundation yang berhasil dihimpun BPDLH adalah sebesar Rp14,3 miliar dan akan disalurkan sepanjang 2022 sampai 2023.

"Dari dana yang dihimpun tersebut sebagian sudah disalurkan pada 2021 dan dilanjutkan pada 2022, 2023 dan seterusnya sesuai perjanjian para donor tersebut," kata Hadiyanto.

Oleh sebab itu, BPDLH tahun ini akan menyalurkan dana program dari Result-based Payment REDD+ UNDP yakni Green Climate Fund sebesar Rp55 miliar.

BPDLH turut akan menyalurkan dana program dari dari Bank Dunia sebesar Rp12 miliar sekaligus dana program dari Ford Foundation sebesar Rp5,5 miliar.

Tak hanya itu, BPDLH juga akan menyalurkan dana program dari MTRE3 UNDP untuk PLTS Atap sebesar Rp23 miliar bagi 1.295 penerima manfaat.

Tahun ini BPDLH mendapat pagu belanja Rp69,6 miliar untuk pelaksanaan tugas khusus berupa PNBP atau imbal hasil kelolaan dana BLU Rp1,22 miliar dengan target output Rp141,5 miliar.

Pelaksanaan tugas khusus juga berupa pendanaan untuk debitur yang terfasilitasi dana bergulir lingkungan hidup dengan anggaran Rp8,69 miliar bagi 5.000 debitur.

Pendanaan untuk penerima manfaat yang terfasilitasi dana program lingkungan hidup turut menjadi bagian tugas khusus BPDLH yang memiliki anggaran Rp9,76 miliar dengan target output Rp244 miliar.

"Belanja juga akan diarahkan untuk dukungan manajemen dengan anggaran Rp4,91 miliar," ujar Hadiyanto.

Untuk target PNBP BPDLH tahun ini adalah Rp141,5 miliar meliputi pendapatan investasi Rp57,82 miliar, pendapatan jasa layanan perbankan Rp41,68 miliar, pendapatan pengelolaan dana khusus Rp2 miliar dan pendapatan hibah terikat luar negeri Rp40 miliar.

Baca juga: DLH Siak ajak masyarakat menabung sampah, bisa untuk bayar listrik dan air