BKKBN Riau gandeng IPKB dukung penurunan stunting

id BKKBN Riau

BKKBN Riau gandeng IPKB dukung penurunan stunting

Pertemuan virtual program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin, Jumat (11/3/2022) dipusatkan di Pendopo Parasamsya Kabupaten Bantul Provinsi DIY. ANTARA/HO-Humas BKKBN Riau

Pekanbaru (ANTARA) - Kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Riau menggandeng wartawan yang tergabung dalam Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Riau untuk mendorong upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Riau yang kini berada pada angka 22,3 persen.

"Angka ini masih cukup tinggi sehingga menjadi tugas kita bersama khususnya kawan-kawan IPKB untuk mensosialisasikan, mempublikasikan tentang berbagai upaya penurunan stunting di Riau dan termasuk sosialisasi terkait program pendampingan, konseling dan pemeriksaan kesehatan dalam tiga bulan pra nikah," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si di Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, program pendampingan, konseling dan pemeriksaan kesehatan dalam tiga bulan pra nikah ini diperlukan sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu kepada calon pengantin sehingga segala sesuatu persiapan yang dibentuk sudah dilakukan dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting.

Untuk itu tim percepatan penurunan stunting di Riau sudah dibentuk dengan Ketua Pengarah adalah Gubenur RiauSyamsuar dan Wakil Ketua Pengarah WagubEdi Natar Nasution dengan melibatkan semua lintas sektor.

"Selain melibatkan semua lintas sektor, BKKBN Perwakilan Riau pada tahun 2021 sudah membentuk 3.558 Tim Pendamping Keluarga yang beranggotakan bidan desa (tim kesehatan lain), Kader PKK juga kader KB. Tim ini jumlahnya mencapai 10.674 orang yang tersebar di seluruh desa atau kelurahan di Provinsi Riau," katanya.

Tim ini, katanya bertugas memberikan informasi, edukasi, dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan melakukan pernikahan dalam waktu dekat, juga selanjutnya akan memberikan pendampingan terhadap 1.000 hari pertama kehidupan bagi bayi-bayi yang dilahirkan.

Sebelumnya, Kepala BKKBN Provinsi Riau juga mengikuti pertemuan virtual program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin, Jumat (11/3/2022) dipusatkan di Pendopo Parasamsya Kabupaten Bantul Provinsi DIY.

Pertemuan virtual program pendampingan dan konseling serta pemeriksaan Catin tersebut menampilkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) yang juga ahli bayi tabung mengatakan idealnya setiap calon pengantin, 3 bulan sebelum menikah wajib memeriksakan kesehatannya (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb). Hasil pemeriksaan di input melalui aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).

"Setelah semua data di input, jika ada kerepotan untuk mengisi, maka akan ada yang mendampingi seperti tim pendamping keluarga (TPK), bidan dan yang lainnya," jelas Hasto Wardoyo.

Akan tetapi, kata Hasto Wardoyo lagi, para calon pengantin tidak perlu khawatir karena hasil dari pemeriksaan kesehatan tidak akan menjadi syarat boleh tidaknya menikah. Apalagi jika dalam waktu dekat sudah berencana untuk menikah.