Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengirimkan tim ke Polres Belu untuk mengecek kebenaran soal adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolres Belu AKBP Simanjuntak.
“Tim sudah diturunkan untuk mengecek informasi yang beredar,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Minggu.
Sebelumnya, kataAriasandy, pihaknya menerimasurat kaleng yang berisi laporan soal dugaan pelanggaran yang dibuat oleh Kapolres Belu.
Namun, surat kaleng yang dikirim oleh pengadu tanpa menyebutsiapa pengirimnya itu menunjukkan kurangnya kejelasan dan keabsahan informasi yang disampaikan.
"Berdasarkan data, petunjuk, informasi saksi-saksi, dan bukti-bukti yang telah dikumpulkan, belum ditemukan indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolres Belu seperti dilaporkan itu," ujarnya.
Namun, pihaknya akan terus menyelidiki laporan tersebut dan tetap akan melakukan pengawasan dan penanganan secara transparan dan berkeadilan, serta menghormati prinsip praduga tak bersalah dalam setiap proses hukum yang berlangsung.
Terkait isu pemerasan oleh Kapolres Belu yang beredar di media/medsos, Polda NTT menyarankan bagi korban pemerasan untuk melapor ke Propam Polda NTT dengan menyertakan bukti-bukti yang jelas, sebab hingga saat ini belum ada laporan dari pengusaha atau masyarakat terkait kasus pemerasan itu.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu, menekankan bahwa jika terbukti ada pelanggaran, Polda NTT tidak akan menolerir segala bentuk pelanggaran hukum oleh anggotanya dan akan mengambil tindakan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Berita Lainnya
BI siapkan dana Rp2,2 triliun untuk penuhi kebutuhan Natal-Tahun Baru di NTT
10 December 2024 16:33 WIB
Pemkab Flotim: Terima kasih bantuan ANTARA bagi korban erupsi
01 December 2024 14:50 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB
Gunung Lewotobi di Flores meletus, delapan orang tewas
04 November 2024 9:47 WIB
Ahli jelaskan penyebab terdamparnya puluhan ekor ikan paus di Alor NTT
25 September 2024 15:09 WIB
Menkes sebut RS Vertikal Surabaya didesain jadi superhub Bali, NTT, dan NTB
06 September 2024 14:09 WIB
Imigrasi Labuan Bajo usir warga Malaysia karena ganggu ketertiban umum
01 September 2024 20:04 WIB
Disparekraf NTT belum terima informasi detail soal penutupan sementara TN Komodo
25 July 2024 12:02 WIB