Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V terus memperkuat pemanfaatan teknologi dan digitalisasi sebagai bagian dari upaya mendukung transformasi menyeluruh dalam upaya melanjutkan tren positif kinerja perusahaan dalam tiga tahun terakhir.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa di Pekanbaru, Kamis, mengatakan pendekatan teknologi dan digitalisasi penting dilakukan perusahaan perkebunan untuk mengikis paradigma lama, meningkatkan efektivitas kinerja, sehingga dapat terus berkembang dan berjalan beriringan seiring perkembangan zaman.
"Kita telah dan akan terus mengusung semangat transformasi didukung oleh digitalisasi dengan tujuan mengantarkan PTPN V menjadi leading sector di bidangnya, serta berkontribusi nyata kepada bangsa dan negara," ujarnya.
Kinerja positif perusahaan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) itu ditunjukkan dengan catatan produksi crude palm oil atau minyak sawit mentah sebesar 574.795 ton sepanjang 2021, diikuti produktivitas CPO PTPN V sebesar 5,45 ton per hektare atau yang tertinggi kedua se Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), serta produksi palm kernel atau inti sawit yang tercatat mencapai 114.038 ton, meningkat dibandingkan 2020 sebesar 107.852 ton.
Pun begitu dengan produk minyak inti sawit yang tercatat sebesar 47.362 atau meningkat 2.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 45.148 ton. Hal yang sama turut terjadi pada produk palm kernel mill atau ampas inti sawit yang tercatat 64.323 ton pada 2021, atau meningkat sekitar 4.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sebagai perusahaan milik negara dengan salah satu tujuan awal berdirinya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, PTPN V akan terus berkomitmen menjadi bagian memberi kebaikan untuk bangsa," urainya.
Selain itu, dia juga berharap kinerja yang baik selama tiga tahun terakhir dapat terus ditingkatkan pada 2022 ini sehingga bisa menjadi positive driver untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham menjadi perusahaan perkebunan yang berkontribusi pada percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Seluruh strategi tersebut menarik perhatian legislator Senayan yang menginginkan agar pola dan kinerja PTPN V yang berlokasi di Provinsi Riau dapat dijadikan sebagai acuan dan diterapkan di perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah Holding Perkebunan Nusantara III (Persero).
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih mengatakan hal tersebut usai melakukan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR ke Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) pada masa persidangan III tahun 2021-2022 bersama sejumlah legislator yang membidangi industri, investasi, dan persaingan usaha tersebut, beberapa waktu lalu.
"Mudah-mudahan perjalanan di Riau ini hasilnya lebih baik. Pada rapat-rapat selanjutnya, tentu akan kami jadikan acuan (kinerja) PTPN V ini (untuk) menjadi bekal kami dalam menyampaikan ide, gagasan, maupun pengawasan, kepada Menteri (BUMN) guna menyikapi PTPN secara holding," kata Gde.
Gde mengakui dalam tiga tahun terakhir PTPN V melakukan beragam inovasi dan transformasi menyeluruh hingga berhasil mendongkrak produktivitas dan pendapatan perusahaan.
Strategi itu, kata dia, diawali dengan pemanfaatan dan pendekatan digitalisasi untuk memantau kinerja seluruh lini perusahaan, transformasi sumber daya manusia, efisiensi biaya, merangkul para petani sawit hingga penyiapan bibit unggul kepada masyarakat.
Selain itu, ia mengatakan PTPN V juga berinovasi pada pemanfaatan limbah cair atau palm oil mill efluent (POME) menjadi biogas yang menjadikan PTPN V sebagai perusahaan perkebunan negara terbesar yang memanfaatkan POME dengan total enam pembangkit tenaga biogas (PTBG) terpasang.
Keberadaan PTBG tersebut memberikan insentif yang material dari premi penjualan crude palm oil dan palm kernel oil dengan harga premium karena memiliki sertifikasi standar karbon internasional atau International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) serta Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Selain itu, lanjut dia, PTPN V juga mengusung strategi untuk kembali ke khittahnya, yaitu perusahaan perkebunan yang hadir untuk rakyat. Langkah itu direalisasikan perusahaan merah itu dengan membantu para petani melakukan peremajaan sawit rakyat dan penyiapan 1,4 juta bibit sawit unggul bersertifikat kepada masyarakat. Bibit tersebut tertanam di kurang lebih 10 ribu hektare oleh 5.000 petani.
Sampai saat ini, PTPN V tercatat menjadi perusahaan perkebunan dengan program peremajaan sawit rakyat terluas di Riau yang mencapai lebih 9.000 hektare.
Menurut Gde, seluruh strategi tersebut menunjukkan hasil yang sangat positif. Mulai dari peningkatan produktivitas perusahaan yang sejalan dengan meningkatnya produktivitas para petani binaan.
"Semua ini merupakan langkah baru dari teman-teman PTPN V," kata legislator senior tersebut.