Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI M.F. Nurhuda Yusro mengapresiasi program Kampung Siaga Bencana yang dicanangkan Kementerian Sosial (Kemensos) di daerah untuk menanggulangi bencana.
"Saya apresiasi karena Kampung Siaga Bencana cukup efektif untuk penanganan, mengawasi dan menanggulangi bencana. Ini bisa menjadi salah satu cara mitigasi yang efektif dalam penanganan bencana," kata Nurhuda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan Nurhuda dalam acara simulasi KSB di Desa Karangjompo Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (3/3).
Baca juga: Percepat validasi data korban gempa Pasaman Barat
Menurut Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Kampung Siaga Bencana bisa menjadi wadah formal dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat di daerah rawan bencana.
Oleh karena itu, katanya, peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa, serta peran aktif masyarakat, menjadi kunci membangun Kampung Siaga Bencana.
"Kuncinya adalah pengetahuan, kesadaran, memanfaatkan sumber daya lokal, memperkuat solidaritas inter dan antar anggota masyarakat, sehingga tanggap darurat bisa cepat karena berbasis lokal," jelasnya.
Untuk di Kabupaten Pekalongan, Nurhuda berharap program Kampung Siaga Bencana tidak hanya dilakukan di Kecamatan Tirto, namun juga di daerah lain, karena Pekalongan merupakan daerah rawan bencana.
Baca juga: Korban gempa di Pasaman Barat disemangati
Menurut dia, Desa Karangjompo dan empat desa di sekitarnya setiap tahun menjadi wilayah langganan banjir. Desa-desa yang berada di Kecamatan Tirto setiap musim hujan mengalami banjir air hujan dan waktu musim kemarau terjadi banjir rob.
"Memang ini bisa menjadi percontohan, tapi jangan hanya di sini, diharapkan bisa dilakukan juga di Kecamatan Siwalan dan Wonokerto (Kabupaten Pekalongan); juga di Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur yang berada di wilayah Kota Pekalongan," katanya.
Dia menilai Kampung Siaga Bencana memerlukan sinergi antara kader program tersebut, dinas sosial (Dinsos), dan Kementerian Sosial (Kemensos) agar penanggulangan bencana lebih maksimal.
Pemerintah pusat dan daerah harus bisa bersinergi agar kader-kader program tersebut bisa bekerja secara maksimal kerjanya, katanya.
"Saya sudah minta pelatihan dan simulasi beserta peralatannya. Sekarang saya minta Pemda merawat kader dan alatnya agar terus terjaga dengan baik," ujarnya.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Robben Ricco, Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Muhammad Yulian Akbar, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan Rahmawati.
Baca juga: Korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di Brasil menjadi 130 orang
Berita Lainnya
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke 112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB