PKL Pekanbaru Tuntut Kesejahteraan

id pkl pekanbaru tuntut kesejahteraan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Puluhan pedagang 'kaki lima' (PKL) yang kerap berjualan di emperan toko Jalan Subrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, menggelar aksi unjuk rasa mengharapkan pemerintah memberikan peluang agar mereka bisa sejahtera.

"Bagaimana kami bisa sejahtera kalau setiap waktu digusur oleh Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja)," kata Nurhayati (48), seorang pedagang yang ikut dalam aksi tersebut, Senin siang.

Aksi sekelompok PKL ini merupakan buntut dari upaya penggusuran yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru pada Minggu (2/6) yang sempat ditentang oleh para PKL hingga akhirnya berujung bentrok.

Akibat peristiwa itu, seorang petugas Satpol PP dikabarkan terluka setelah menerima tusukan benda tajam dari pelaku yang diduga preman.

"Kami mengharapkan, pemerintah memberikan kami ruang untuk maju dengan membiarkan kami berjualan di pinggir-pinggir jalan. Kami juga tidak akan mengganggu aktivitas kendaraan karena berjualan di emperan toko, bukan di pinggir jalan," kata Alan (50), pedagang lainnya.

Aksi unjuk rasa kelompok PKL ini dilakukan di depan pintu gerbang Kantor Wali Kota Pekanbaru dan kemudian dengan berjalan kaki sepanjang lebih satu kilometer menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Massa juga berorasi agar Satpol PP tidak bersifat arogan dalam upaya penggusuran para PKL hingga akhirnya berujung bentrok.

Sebagian kalangan wanita dewasa juga tampak menangis sambil berorasi menuntut kebebasan bagi mereka untuk berjualan menafkahi keluarga.

"Jangan kami dianggap sebagai anak tiri dan pengusaha-pengusaha besar itu sebagai anak kandung. Berikanlah kami ruang untuk menafkahi keluarga kami," kata pengunjuk rasa wanita.

Wali Kota Pekanbaru H Firdaus MT, menyatakan, pihaknya tidak akan melarang PKL berjualan, namun pada lokasi yang telah disediakan.

"Tidak ada maksud untuk melarang mereka mencari nafkah, namun taatilah aturan daerah yang ada. Berjualan pada tempatnya, hal itu akan lebih baik," katanya.