Harga sawit Riau turun Rp40,72/kg akibat anjloknya CPO

id Disbun Riau

Harga sawit Riau turun Rp40,72/kg akibat anjloknya CPO

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja. ANTARA/Frislidia

Pekanbaru (ANTARA) - Harga kelapa sawit Riau umur 10—20 tahun periode 16—22 Februari 2022 tercatat Rp3.565,77/kg, atau mengalami penurunan Rp40,72/kg (1,13 persen) dari harga pada minggu lalu Rp3.606,49/kg.

"Penurunan harga sawitini dipicu oleh harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) anjlok pada hari Senin (14/2)," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi RiauDefris Hatmajadi Pekanbaru, Selasa (15/2).

Bahkan, kata dia, harga CPO dibanderol di level MYR 5.352/ton atau anjlok 1,78 persen pada pembukaan padaSenin pagi. Selang beberapa menit kemudian harga CPO terkoreksi lebih dalam hingga 4,17 persen ke MYR 5.307/ton.

Mengutip kata Analis ReutersDefris, harga CPO dapat terkoreksi lebih dalam ke kisaran MYR 5.174—5.247/ton. Tren harga CPO diprediksikan akan menurun di MYR 5.174/ton ketika menembus titik support di MYR 5.394/ton.

"Upaya India untuk menurunkan harga minyak nabati menjelang pemilihan umum di Uttar Padesh (negara bagian terpadat di India) gagal karena harga minyak sawit dunia justru menyentuh rekor tertinggi pekan lalu," katanya.

Pemicunya adalah Indonesia sebagai eksportir terbesar ke India justru membatasi ekspornya. Pemilihan umum di India sangat sensitif dengan inflasi harga pangan sehingga pemerintah India mencoba mengendalikan harga domestik dengan mengurangi pajak impor dan memberlakukan batas persediaan.

Awalnya, upaya tersebut memang berhasil. Namun, kata dia, karena India mengimpor dua pertiga dari kebutuhan minyak nabatinya, kebijakan Indonesia mau tidak mau membuyarkan upaya tersebut. Pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan ekspor dan produsen minyak sawit diwajibkan memplot 20 persen produksinya ke pasar domestik. ***1***